Ini Data Aneh Para Pencari Suaka Terjerat Kasus Gigolo di Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Minggu | 18-09-2016 | 10:48 WIB
pencari_suaka.png

Inilah data para pencari suaka yang terlibat kasus asusila di Batam, gigolo, dan lahir pada tanggal dan bulan yang sama. (Foto: Batamtoday.com)

SEBAGAI tuan rumah, Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi mulai kewalahan dengan sepak terjang 434 orang pencari suaka. Mereka tidak saja telah merepotkan, tapi juga sudah melanggar hukum. Hasil investigasi wartawan BATAMTODAY.COM, Irwan Hirzal, menemukan fakta data mengejutkan tentang mereka. Apa itu?

Rabu, 14 September 2016 lalu, Wali Kota Batam H. Muhammad Rudi sudah berkirim surat Kementerian Hukum dan HAM, perihal penangkapan 10 orang pencari suaka di Kota Batam yang terlibat praktik asusila, menjadi gigol, oleh pejabat Imigrasi Kelas I Batam.

Kemudian, anggota Polresta Barelang juga sudah menangkap BS, sang mucikari dan S, wanita cantik yang jadi penikmat jasa layanan seks gigolo. Keduanya juga sudah mengaku terlibat dalam praktik jasa transaksi seks itu.

"Kita sudah surati Bapak Menkumham, bagaimana pencari suaka harus kita selesaikan. Karena hari ini sudah membuat masalah, maka harus diselesaikan, jangan ada masalah baru," ujar Rudi, Rabu (14/9/2016).

Bahkan, lanjut Rudi, masalah ini juga sudah dilaporkan ke Gubernur Kepri. Karena masalah ini merupakan wewenang pusat, maka sampai saat ini masih menunggu langkah apa yang akan diambil.

Berangkat dari penangkapan kedua instansi pemerintah itu, BATAMTODAY.COM meneruskan dengan investigasi lanjutan. Siapakah 10 orang pencari suaka yang terjerat praktik gigolo di Batam itu.

Ternyata, dari 10 orang pencari suaka asal Afganistan dan Pakistan yang terlibat kasus hukum asusila itu, 7 orang lahir di tanggal dan bulan yang sama, 1 Januari. Ya, mereka lahir di tahun baru!

Mereka yang ulang tahunnya dirayakan oleh umat manusia sedunia itu adalah, MN alias J lahir Afganistan, 1 Januari 1999, JMN lahir di Afganistan, 1 Januari 1982, MA lahir di Afganistan, 1 Januari 1996, MGH lahir di Afganistan, 1 Januari 2001, FH lahir di Afganistan, 1 Januari 1996, AH lahir di Afgaistan, 1 Januari 1992 dan MIS lahir di Afganistan, 1 Januari 1994.

Sementara itu, 3 orang lainnya tidak lahir di tahun baru. Mereka itu adalah, MI lahir di Karachi Pakistan, 3 Februari 1990, MYA lahir di Afganistan, 29 Maret 1997 dan MZAZ lahir di Afganistan, 5 Mei 1981.

Tentu saja, dari data resmi yang dikeluarkan secara resmi oleh Perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jakarta itu, cukup mengejutkan. Bagaimana bisa, 10 orang terlibat kasus, lebih dari 50% lahir di tanggal dan tahun yang sama. Agak janggal memang.

Jika ini suatu kebetulan, sungguh kecil kemungkinan bisa mengumpulkan orang yang ulang tahunnya sama, di kasus yang sama pula. Atau, apakah mereka yang lahir di tahun baru punya kecenderungan jadi gigolo? Tentu tidak!

Maka, jangan salahkan jika ada LSM di Batam yang sedang menyiapkan rencana untuk menggelar aksi demo untuk mengusir para pencari suaka itu dari Kota Batam.

"Ada LSM yang saat ini sedang menyiapkan rencana untuk menggelar demo untuk mengusir mereka dari Batam," ungkap sumber BATAMTODAY.COM di instansi pemerintah.

Apalagi, Polda Kepri juga berpendapat, sebaiknya para Imigran yang ada segera dideportasi ke asalnya agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Takutnya nanti bisa menimbulkan risiko, bahayanya jika sampai menggangu Kamtibmas Kota Batam," kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono

Baca Juga: Polda Kepri Dukung Imigran yang Jadi Gigolo Dipulangkan Negara Asal

Editor: Dardani