Maraknya Penyelundupan Rokok dan Miras di Batam, Ini Kata Polair Polda Kepri
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 17-09-2016 | 13:14 WIB
rokok-selundupan.gif

Jenis rokok produksi Batam yang kerap diselundupkan keluar daerah (Sumber foto: serantaunews.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Maraknya penyelundupan rokok dan minuman keras (miras) di Batam seakan tak akan ada habisnya. Badan Pengusahaan merilis akibat kerugian negara peredaran dua komonitas ilegal tersebut, sehingga nantinya akan dibuat suatu kebijakan.

Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami, mengatakan akan membuat kebijakan dengan Pemerintah Pusat dalam mengontrol peredaran rokok dan miras. Sebab perlu diketahui, Batam merupakan bebas bea dan cukai, sehingga pemasukan tersebut harus dibatasi.

"Pemasokan rokok dan miras ke Batam harus dibatasi," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kasubdit Satuan Patroli Daerah (Satroda) Polisi Perairan (Polair) Polair Polda Kepri, AKBP Danu Waspodo mengatakan, keluar masuk barang ilegal melalui jalur perairan, tetap diawasi dan ditindak secara tegas.

"Batam banyak lokasi-lokasi penyelundup barang, terutama rokok, itu di kawasan Barelang. terbukti beberapa kali kita gagalkan aksi penyelundupan itu," kata Danu.

Menurunya, "Pelabuhan Tikus" di Jembatan 6 Barelang, kerap dijadikan aksi penyelundupan, seperti yang diamankan jajaran Polair dua bulan lalu sebanyak 128 slop rokok asal Batam.

"Dua bulan lalu, kita amankan ratusan slop rokok yang akan diselundupkan ke Sei Guntung, Riau, melalui Jembatan 6. Barang buktinya langsung kita limpahkan. Pada intinya, jenis rokok mild yang kerap diselundupkan, kita tetap awasi," tegasnya.

Dikutip dari goriau.com, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kanwil Riau-Sumbar, mengakui bahwa Riau, marak jadi akses masuk barang tanpa cukai maupun cukai palsu. Ada 3 kawasan yang kerap melakukan penyelundupan rokok, yakni Kota Dumai, Kabupaten Inhil dan Batam.

"Karena geografik ditiga kawasan tersebut banyaknya pantai. Sehingga banyak pelabuhan tikus. Apalagi tiga wilayah ini juga berbatasan langsung dengan beberapa provinsi tetangga, bahkan negara tetangga. Tiga tempat ini yang analisis kita paling menonjol," imbuhnya.

Editor: Udin