Singapura Harus Belajar dari Polda Kepri Ungkap Surat Ancaman ISIS
Oleh : Romi Candra
Sabtu | 09-07-2016 | 09:02 WIB
suratkaleng.jpg

Ilustrasi surat kaleng. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Singapura harus belajar dari keberhasilan Polda Kepri dalam mengungkap surat ancaman teror dari HM. Rozi yang mengaku sebagai simpatisan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah) di Batam. 

 

Dua surat yang dikirimnya itu ditemukan di Kantor Pos Batam Center, Selasa, 2 September 2014 sekitar pukul 15.30 WIB lalu. Hanya dalam waktu kurang dari satu minggu, polisi berhasil mengungkap dan menangkap pengirim surat tersebut.

Baca Juga: Kirim Surat Via Kantor Pos, ISIS Batam Tebar Teror

Demikian ungkap Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Kota Batam, Zaini Dahlan Nasution menanggapi surat kaleng berisi teror bom di Batam dan Tanjungpinang yang dikirim dari Singapura itu.

"Seharusnya, pemerintah Singapura juga harus bisa mengungkap siapa orang yang mengirim surat berisi teror bom di Batam dan Tanjungpinang itu," tegas Zaini Dahlan Nasution kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (9/7/2016).

Ditambahkan Zaini Dahlan, pemerintah Singapura jangan diam saja dengan merebaknya teror bom itu. Apalagi, akibat kasus ini, industri pariwisata dan perhotelan di Kepri terpukul.

"Apakah ini bukan sengaja disetting tepat di hari raya Idul Fitri. Sehingga warga Singapura dan Malaysia tidak datang berlebaran ke Batam dan Tanjungpinang," tanya Panglima LPI Kota Batam itu.

Itulah yang harus diungkap oleh polisi Singapura. Seharusnya, lanjut Zaini Dahlan lagi, polisi Singapura yang didukung dengan fasilitas CCTV dan jaringan telekomunikasi yang canggih, dapat dengan cepat mengungkap pelaku pengirim surat atas nama INSAF itu.

"Jika ini dibiarkan, bisa jadi nanti terjadi sebaliknya. Teror ancaman bom ditargetkan menyerang titik strategis di Singapura," pungkasnya.

Editor: Dardani