BATAMTODAY.COM, Batam - Colon penumpang yang memasuki pintu keberangkatan Bandara Internasional Hang Nadim Batam wajib menunjukkan tiket pesawat penerbangannya, tak terkecuali. 

Namun ada yang berbeda dalam arus mudik Idul Fitri 1437 Hijriah ini. Perlakuan khusus itu ditunjukkan petugas Ditpam BP Batam yang bertugas di pintu masuk (jalur hijau dan merah) Bandara Internasional Hang Nadim Batam kepada ribuan TKI yang diduga pulang mudik secara ilegal dari Malaysia.

Terakomodir dari tekong di Malaysia-Batam, Indonesia sampai petugas keamanan. Di Bandara, seluruh petugas diam melihat aktivitas penyaluran tersebut. Ribuan TKI yang pulang ke kampung halaman menyambut lebaran seolah menjadi berkah tersediri bagi petugas yang terlibat.

Tiket tidak dilihatkan kepada petugas yang jaga. Lewat begitu saja. Tak tertutup kemungkinan penumpang adalah mereka yang selama ini bekerja tampa dokumen yang sah. Pulang melalui Batam juga melalui jalur laut secara ilegal yang tak terjamin keselamatannya.

Baca Juga: Tekong TKI Ilegal Akomodir Tiket Pesawat

"Tiketnya (TKI) ada sama dia semua. Ya tekong TKI," kata petugas Ditpam BP Batam yang jaga dipintu masuk atau pintu keberangkatan menanggai BATAMTODAY.COM yang mencoba meminta penjelasa siapa "dia" itu, Minggu (3/7/2016) siang.

Seorang pria yang berada di sebelah petugas Ditpam itu pun tidak bisa mengelak. "Iya ada sama saya (tiket para TKI," kata dia sambil pergi meninggalkan ratusan TKI yang tengah diakomodirnya masuk ke Loby utama bandara untuk chek in.

"10 orang ya bang," kata salah seorang pria lagi ditengah antrian para TKI kepada petugs Ditpam itu.

Tiket para TKI ini sudah dipesan oleh para tekong dari jauh hari sampai habis tak tersesa untuk pemudik lainnya. Di dalam antrian chekin, tampak beberapa tekong yang sudah menunggu di dalam. Antrian sesak bagi pengunjung lainnya menghiasi pembagian tiket para TKI sesuai nama dan kode boking masing-masing.

Dalam hal ini, bukan ribuan TKI tersebut yang bermasalah. Tapi praktek akomodir untuk mencairkan Ringgit Malaysi ke Rupiah. Dugaan mereka adalah bagian dari sindikat peragangan orang lintas negara.

Sebelumnya, Pemudik melalui Bandara Internasional Hang Nadimtam didominasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang diduga non prosedural. Rata-rata mereka dari Malaysia.

"Dari malaysia bang, rombongan kawan-kawan," kata Tono salah satu TKI kepada wartawan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan logat sekit Malay, Sabtu (2/7/2016) sore.

Ia mengatakan, sudah 5 tahun bekerja di Malaysia sebagai buruh kasar, termasuk TKI lainnya. Sedangkan TKI perempuan kebanyakan pembantu rumah tangga dan pelayan rumah makan.

Editor: Dardani