Tinggalkan PR Tiga Kasus Pembunuhan yang Belum Terungkap

Ini Prestasi Kompol Yoga Buanadipta Selama Jabat Kasat Reskrim Polresta Barelang
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 12-04-2016 | 17:15 WIB
kasat_reskrim_karimun_yoga.jpg
Kompol Yoga Buanadipta Ilafi, Kasat Reskrim Polresta Barelang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pergantian kepemimpinan di ruang lingkup instansi baik pemerintahan maupun penegak hukum, menjadi hal yang lumrah. Hal itu juga dilakukan untuk memberikan suasana baru dalam bekerja.

Hal itu juga yang dirasakan Kompol Yoga Buanadipta Ilafi, Kasat Reskrim Polresta Barelang, yang sebentar lagi akan pindah ke Direktorat Polair Polda Kepri. Bahkan acara Serah terima jabatan (sertijab) juga akan digelar besok, Rabu (13/4/2016).

Selama menjabat sebagai Kasat Reskrim, lebih kurang satu tahun lebih, sejak 2 April 2015 lalu, banyak kesan yang dirasakan. Tidak hanya dalam tubuh Satreskrim, juga menghadapi beragam tindak kriminal yang terjadi di Batam. Salah satunya kasus pembunuhan yang pada masa jabatannya tergolong cukup banyak.

Terhitung sejak April 2015 hingga Desember 2015 saja, terdapat 16 kasus pembunuhan yang terjadi. Ditambah beberapa kasus pembunuhan di awal tahun 2016. Salah satunya pembunuhan di Batumerah, Batu Ampar, yang terjadi di awal bulan April 2016 ini.

Ditemui di ruangannya, Yoga menjelaskan, kasus pembunuhan yang terjadi itu, juga ada yang dengan mudah diungkap serta ada juga yang sulit, dikarenakan minimnya alat bukti.

"Kasus pembunuhan yang saya tangani juga beragam. Ada yang suami membunuh istri, karyawan membunuh majikannya, bahkan juga ada kasus pembunuhan terhadap wanita-wanita muda dan ditemukan dalam kondisi telanjang. Selain itu, juga dikarenakan hubungan asmara," ujar Yoga, Selasa (12/4/2016).

Beberapa kasus yang berhasil diungkap, yakni pembunuhan seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia di BCC Hotel. Pelaku merupakan kawan-kawan korban dan ditangkap setelah mereka naik kapal ferry menuju Malaysia. 


"Pengungkapannya berdasarkan tiket kapal yang dibuang ke tong sampah. Kapal yang dinaiki pelaku sudah hampir tiba di Malaysia. Namun berkat koordinasi dengan nahkoda kapal, kapal mau kembali ke Indonesia membawa pelaku untuk ditangkap," ungkap Yoga.

Dilanjutkan dengan pembunuhan terhadap pemilik salah satu tempat hiburan kawasan Teluk Pandan Tanjunguncang, Batuaji, Ros Duha, yang mayatnya ditemukan di Bukit Harimau. Pelakunya merupakan karyawan dan sopir korban sendiri.


Selain itu, juga kasus pembunuhan pegawai Pertamina yang bertugas di Depot SPBU Kabil. Pembunuhan itu terjadi di Hotel Garden oleh dua pelaku yang diketahui berpacaran. Kemudian mayatnya dibuang ke Galang.

Baca: Dihadiahi Timah Panas, Terduga Pembunuh Supervisor Pertamina Kabil Ditangkap

http://batamtoday.com/berita-56823-Dihadiahi-Timah-Panas,-Terduga-Pembunuh-Supervisor-Pertamina-Kabil-Ditangkap.html

Begitu juga dengan pembunuhan tiga wanita muda. Berawal dengan Dwi Wana Julianggi, yang ditemukan tanpa mengenakan celana di Bukit Dangas Sekupang. Dilanjutkan Try Chintya Prasetya, wanita muda ini ditemukan tewas di parit jalan turunan Vista Hotel. Kemudian Nia Milenia Afifa, siswi SMA yang ditemukan tewas tanpa mengenakan pakaian di hutan Seiladi, serta kasus lainnya.


"Untuk karyawan Depot SPBU Kabil, terungkap karena seprei yang ditemukan untuk membungkus korban. Sementara Ros Dua dikarenakan penemuan mobilnya diparkir di Bandara Hang Nadim. Sedangkan siswi SMA, terungkap berkat kerjasama tim dari pemeriksaan DNA. Pelaku awalnya dibekuk saat menghindari razia polisi. Kemudian dilepas kembali, namun DNA-nya diambil untuk dicocokkan. Setelah cocok, baru ditangkap kembali," lanjut Yoga.

Namun dari belasan kasus itu, hanya tiga kasus yang belum terungkap. Bukan tidak bekerja, namun dikarenakan minimnya alat bukti yang mengarah terhadap pelaku.

"Tiga kasus ini adalah pembunuhan Dwi Wana Julinggi, Try Chintya Prasetya, dan Hendra Saputra yang menjadi korban pencurian dengan kekerasan hingga tewas. Mayatnya ditemukan bersimbah darah di ruko yang tengah dibangun dalam kawasan wisata Golden Beach (GB), Bengkong, Jumat (8/1/2015) malam," bebernya.

Dilanjutkan Yoga, untuk kasus Dwi dan Chintya, hingga kini masih dilakukan penyelidikan. Bahkan mereka juga sudah punya alat bukti yang mengarah terhadap pelaku. "Tapi bersabar dulu. Kita sudah ada bukti dan mengarah terhadap satu pelaku yang sudah kita amankan," lanjutnya.


Ia juga berharap kedepan, Satreskrim Polresta Barelang bisa lebih baik lagi dan mampu mengungkap setiap kasus yang terjadi di Batam dengan kepemimpinan Kasat baru.

Editor: Dodo