Gerhana Matahari Total Pembawa Hikmah Spiritual
Oleh : Redaksi
Rabu | 09-03-2016 | 08:00 WIB
IMG_20160307_105022.jpg
Spanduk ajakan sholat gerhana matahari di sebuah masjid di Kabupaten Anambas. (Foto: Fredi Silalahi)

TERAKHIR terjadi 33 tahun lalu, kini GMT, Gerhana Matahari Total, kembali terjadi pagi ini, Rabu, 9 Maret 2016. Di Batam dan wilayah lain di Provinsi Kepri, gerhana matahari memang tidak total. Meski begitu, fenomena alam ini membawa berbagai hikmah. Mulai dari momentum langka untuk belajar astronomi, sampai dengan hikmah spiritual. Bagaimana warga Batam menyambut GMT? Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM. 

Sejatinya, hanya 11 provinsi di Indonesia yang dilalui GMT.  Yaitu, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. 

Tepatnya, kota yang dilakui GMT itu adalah Palembang, Bangka Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Sampit, Luwuk, Ternate, Tidore, Palu, Poso dan Halmahera.

Dan rute ini akan kembali dilalui GMT, 350 tahun mendatang. Sedangkan GMT akan kembali terjadi di rute yang berbeda di Indonesia pada 2023 mendatang. 

Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Batam merilis, Gerhana Matahari Parsial, GMP, di Batam akan dimulai pukul 06.22 WIB dan puncaknya pada pukul 07:23 WIB dan gerhana akan berakhir 08:33 WIB. Durasi GMP di Batam hanya berlangsung selama 2 jam 10 menit 12.8 detik.

Meski Batam hanya mendapat "jatah" GMP, namun hal itu tidak mengurangi rasa syukur umat Islam. Semangat spiritual itulah yang mendorong mereka berbondong-bondong berangkat ke masjid untuk melakukan sholat khusyufus syamsi, sholat gerhana matahari.  

Bagi umat Islam, gerhana matahari merupakan salah satu kebesaran Allah SWT. Maka, kesempatan menyaksikan peristiwa langka tersebut, merupakan berkah dan patut disyukuri dengan melaksanakan sholat khusyul syamsi. Begitu pula jika umat Islam menyaksikan gerhana bulan, mereka pun melaksanakan sholat khusyuful qomar. 

Di Batam, hampir sebagian besar masjid-masjid besar melaksanakan sholat khusyufus syamsi berjama'ah. Termasuk, di Masjid Agung Kota Batam dan masjid-masjid di kawasan perumahan. 

Begitu pula halnya dengan umat Islam di wilayah perbatasan, Kabupaten Anambas. Di sini, sejak sepekan lalu, pengurus masjid sudah memasang spanduk ajakan melaksanakan sholat khusyufus syamsi berjama'ah. Sama seperti di Batam, sholat sunah itu dilakukan pada pukul 06:30 Wib. Hal yang sama juga terjadi di sejumlah kabupaten dan kota lain di Provinsi Kepri. 

Tak hanya umat Islam saja yang memanfaatkan momentum GMP ini memanjatkan syukur. Umat Hindu pada hari ini juga sedang merayakan hari besar mereka, Nyepi. Momentum ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan GMP dan GMT. Sehingga, kesempatan langka ini tidak dibiarkan begitu saja. Desakan semangat spiritualisme itu mendorong umat Hindu di Batam, menyambut Nyepi dan GMP dengan penuh syukur. 

Semoga, semangat spiritualisme yang tinggi umat beragama di Batam dan wilayah lain di Provinsi Kepri itu, berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat. Juga, positif bagi persatuan dan kesatuan umat beragama di provinsi ribuan pulau ini. GMT atau GMP, keduanya sama-sama anugerah dan bukti kebesaran Tuhan, yang wajib kita syukuri. 

Editor: Dardani