Mau Nyolong, Pria Ini Malah Dibekuk Pemilik Rumah
Oleh : Harun al Rasyid
Selasa | 08-03-2016 | 17:30 WIB
marketing-coba-maling.jpg
Pm (duduk), pelaku percobaan pencurian saat diinterogasi di Mapolsek Batuaji. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pm (26) terpaksa harus berurusan dengan polisi lantaran ketangkap warga Cunting, Tanjunguncang tepatnya di samping Gereja Pentakosta Indonesia (GPI), ketika hendak mencuri di rumah milik Lindung Sihombing (48), Selasa (8/3/2016) sekitar pukul 14.45 WIB. 

Belakangan diketahui, warga Perumnas Baru, Sagulung ini merupakan mantan marketing sebuah koran ternama di Batam. Pm langsung diserahkan ke pihak Polsek Batuaji untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Di hadapan polisi, Pm mengaku terpaksa mencuri karena tidak mempunyai uang untuk keperluan hidup dan ongkos pulang kampung. Namun, ketika ditangkap warga, belum satupun barang korban yang berhasil diembatnya. 

"Nganggur saya, tak punya kerja. Makanya mencuri buat makan,"kata Pm di Polsek Batuaji. 

Di dalam tas pelaku ditemukan obeng, pencungkil, dompet, ikat pinggang dan satu buah pistol mainan yang biasa digunakan sebagai korek api. "Iya itu barang saya. Buat congkel pintu," ujarnya. 

Lindung, korban pencurian mengatakan, saat mendengar ‎suara sepeda motor yang dikendarainya, pelaku kaget dan langsung berlari ke arah dapur yang dijadikannya kandang ayam. Merasa curiga, Lindung cepat-cepat menghampiri dan langsung menangkapnya. 

‎"Mau ngumpet dia tapi ketahuan sama saya. Sempat mau lari juga tapi langsung ditangkap‎," kata Lindung. 

"Barang-barang sudah diambil apa belum, saya tak periksa, tapi didalam kamar sudah acak-acakan," timpal Seni Murni boru Sirait (48)‎, istri Lindung. 

Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu M. Said mengatakan pelaku baru mau mencoba melakukan pencurian dan belum mengambil satupun barang korban. Tetapi bilamana korban merasa ada barang yang hilang di rumahnya baru disebutkan pencurian. 

"Kita masih lidik, untuk sementara masih dikatakan percobaan pencurian. Tapi kita lihat nanti," kata M. Said. 

Editor: Dodo