Wah, Eks Gafatar Kepri Masih Keukeh pada Pendiriannya
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 13-02-2016 | 08:13 WIB
IMG_20160212_135517.jpg
Nabhan, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kankemenag Kota Batam (Foto : Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wancana pemulangan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Jum'at (12/02/2016) pukul 16.00 WIB dari Jakarta, disambut baik Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Batam.

Data terakhir, sekitar 106 eks Gafatar asal Kepri (bukannya 140 orang-red) yang akan tiba di Bandara Hang Nadim Batam. Namun sebelum dipulangkan, mereka masih bertahan pada pendiriaannya, menyebarkan ajaran diluar Islam alias ajaran sesat.

"Informasi dari Pak Zulkifli Aka, mereka masih keukeh pada pendiriannya, menyebarkan ajaran sesat. Itu yang sangat kita waspadai, agar warga yang lain tidak terjerumus," ujar Nabhan, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kankemenag Kota Batam saat ditemui BATAMTODAY.COM, Jum'at (12/2/2016).

Agar tidak terjerumus, Kankemanag sudah mengeluarkan SK guna membuat Tim Pembinaan kepada sebanyak 28 orang dari berbagai unsur, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Baca: Kantor Kementerian Agama Batam Kirim Tim Jemput Eks Anggota Gafatar

Nantinya Tim tersebut akan melakukan pembinaan selama tiga hari di Asrama Haji Batam Center. Sebelum itu, kata Nabhan, para eks Gafatar  ini akan didata dari nama, jenis kelamin, pendidikan, umur serta tempat tinggal di Kepri.

"Nanti kita tanya mereka (eks Gafatar-red), apakah masih mau bertahan pada pendiriannya atau bertobat. kalau ada yang masih ingin bertahan, kita pisah dengan yang mau bertobat," tutur Nabhan.

Menurut Nabhan, selama dilakukan pembinaan, mantan anggota Gafatar itu akan digodok dengan ceramah-ceramah, yang sesuai ajaran Islam atau sesuai pendahulu. Serta diberikan pencerahan rohani kepada mereka, setelah menjalankan sholat 5 waktu. Agar mereka kembali pada jalan yang benar.

"Mereka Ini salah dengan keyakinan, jadi kita tekankan itu. Yang mau bertobat, kita bacakan dua kalimat syhadat. Materi yang nanti kita berikan itu, fokus pada penguatan keyakinan agama yang benar," katanya.

Namun, melihat dari perkembangan terakhir para mantan anggota Gafatar yang masih pada pendiriannya itu, Nabhan merasa, pembinaan di Asrama Haji yang direncakana selama tiga hari itu, sangat kurang.

"Sebenarnya sangat kurang waktu pembinaanya. Tapi prosedurnya di pusat memang seperti itu. Karena dilihat dari pendananaannya selama mereka dilakukan pembinaan oleh Kemenag," katanya.

Meskipun demikin, belum ada wancana penambahan waktu pembinaan melalui Pemko Batam. Nanti apabila mantan anggota Gafatar sudah kembali ke kampung halamanya, Kemenag tetap melakukan pemantauan dan pembinaan.

Hal itu nantinya akan dilakukan oleh KUA di 12 kecamatan Kota Batam, dan penyuluh honor keagamaan Kemenag, selama mereka sudah berada dikediamannya masing-masing. Agar terpantau segala kegiatan mantan anggota Gafatar itu, ditengah masyarakat.

"Kalau mereka tidak ke Mesjid untuk sholat 5 waktu, nanti penyuluh kita yang akan datang dan menghampiri. Apabila mereka terbukti menyebarkan ajaran yang sesat di tengah masyarakat, besar kemungkinan mereka akan ditangkap oleh aparat Kepolisian," jelas Nabhan.

Editor: Udin