Dokter ZA SpOG Diduga Lakukan Malapraktek
Oleh : Harun Al Rasyid
Jum'at | 05-02-2016 | 18:45 WIB
IMG_20160205_113807.jpg
Yuni dan suaminya Samto saat menuturkan pengalamannya berobat dengan dr. ZA. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Diduga, operasi sesar yang dilakukan oleh dokter berinisial ZA, SpOG hanya asal-asalan, Yuni Astuti (28) tetap saja mengeluh rasa sakit pada perutnya. Bahkan, walaupun 3 kali melakukan kontrol ke dokter ZA, keadaan Yuni tidak juga membaik. 

Demikian penuturan Yuni dan suaminya Samto (31) warga Perumahan Buana Indah II Blok F1 No 7, Kelurahan Sagulung Kota, Kecamatan Sagulung. Di depan sejumlah awak media, ia menuturkan bahwa, pada 7 Januari 2016 lalu, kedua pasangan suami istri (pasturi) itu melakukan operasi sesar di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Lubuk Baja, Batam. 

"Setelah operasi oleh dokter ZA sampai sekarang masih sakit. Padahal sudah beberapa kali kesana dibuka benang jahitan, tetap saja sakitz,"ujar Yuni Jum'at (5/162016). 

Usai operasi itu, suami istri itupun disuruh pulang kerumahnya untuk istirahat. Namun, berselang seminggu, Yuni langsung merasa ada kejanggalan mengenai perutnya yang terasa keras dijahitan bagian atas. Ketika dibawa ke dokter ZA di RSBK, ia harus menginap selama 3 hari lantaran disuru untuk menjalani perawatan dengan memb jahitan tersebut untuk mengeluarkan darah beku. 

Setelah seminggu pasca kontrol pertama, pada 27 Januari pasturi itu kembali ke dokter itu lantaran bekas jahitan dan masih terasa sakit pada perut bagian bawah. Saat kontrol kedua, oleh dokter juga dibuka jahitan itu dengan maksud mengeluarkan cairan kuning diperutnya. 

"Kata dokter kemasukan air ketika mandi. Katanya mungkina air itu kotor. Jadi dipasang selang untuk keluarin cairan kuning itu," tutur Yuni. 

Namun sejak kontrol yang kedua itu, keadaan Yuni tetap tidak saja mengalami perubahan. Yuni masih mengeluh sakit pada purut bekas operasi cesar itu. 

Merasa janggal dengan selang itu, Samto dan Yuni pun lagi mendatangi tempat prakteknya tepatnya di Dunia Kimia Farma, di seputaran Fanindo, tertanggal 4 Februari 2016 sekitar pukul 19.00 WIB malam kemarin. Di tempat prakteknya, dokternya hanya membuka selang yang sempat ditempelkan dibagian perutnya. 

Namum, mereka sempat berdebat, karena dokter yang sempat menangani Yuni tak ada di tempat prakteknya. Malah dokter lain disuruh untuk buka selang tersebut. Akan tetapi karena Samto terus menghubungi dokternya, akhirnya dokternya langsung menuju ke klinik itu untuk membuka selang itu.

Samto juga sempat kesal ketika mendengar pembicaraan seorang dokter itu. Pasalnya, dokter yang menangani istrinya menyatakan "Tuhan cuma kasih ilmu segini samaku", jadi kalau sakitnya lagi berarti ibu yang banyak bergerak,"ucap Samto menirukan ucapan sang dokter. 

Dengan kejadian ini, Samto berharap cukup istrinya saja yang menjadi korbannya. Jangan lagi ada korban lainnya. Namun, dia juga menyatakan agar istrinya ditangani dengan serius sampai sembuh total seperti biasanya.

" Saya berharap sekali kepada para dokter-dokter agar serius menangani pasien apa pun itu. Biarlah hanya istri saya yang jadi korban, jangan ada lagi korban lainnya. Namun, saya berharap kembali agar istri saya ditangani dengan serius sampai sembuh total seperti biasanya," tutupnya Samto sambil berharap.

Sementara itu, dr ZA, Sp,OG membenarkan, terjadinya dua kali melakukan operasi kepada pasien tersebut. Dia juga mengakui tak tahu masalah terjadinya pembengkakan dibagian perut setelah operasi. Kemungkinan terjadinya infeksi hingga bengkak.

"Memang ada dua kali melakukan operasi terhadap korban itu. Saya juga sudah memberikan yang terbaik kepada pasiennya. Kalau masalah sembuhnya itu hanya Tuhan lah yang tahu itu," ujar ZA melalui sambungan seluler. 

Editor: Dardani