Diberi Rp2 M, Disdik Bingung Tentukan Lahan SMKN 8 Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Jum'at | 22-01-2016 | 20:15 WIB
dpr.jpg
Gedung DPRD Kota Batam (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam mendapatkan anggaran Rp2 miliar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pembangunan SMKN 8 Batam. Namun, sampai saat ini Disdik belum menentukan dimana titik akan dibangunnya sekolah baru tersebut. Sebab rencana awal yang akan dibangun di Pulau Setokok itu dibatakan, karena alasan sepi peminat.

Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riki Indrakary mengatakan, rencana tersebut sebenarnya sudah lama dan pihaknya memang mengusulkan agar SMKN 8 tersebut dibangun di Pulau Setokok Rempang Galang.

"Tahun lalu kami mendorong agar dibangun disana (Pulau Setokok-red) yang dekat dengan UPT Kementerian Kelautan (budi daya lokal). Karena kita masih butuh kopetensi dengan sumber daya maritim," kata Riki kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (21/1/2016) sore.

Dalam perjalanannya, ia katakan terkesan tidak ada peminat anak untuk mendaftar. Dan karena alasan tersebut Kementerian meminta untuk dialihkan dan dipindahkan di Kecamatan Bengkong.

Namun, usulan itu menurutnya dapat mematikan 7 SMK Swasta yang sudah ada, jika SMKN 8 dibangun di Bengkong. Sebab itu Riky meminta agar usulan itu dipertibangkan kembali.

"Sepi peminat itu seharusnya yang harus kita pikirkan, untuk mendorong agar banyak peminatnya," katanya.

Pasalnya, arah pembangunan SMKN 8 itu menurutnya harus ditengah-tengah kawasan Industri. Seperti di Kabil, Sagulung dan di Pulau Setokok tersebut. Bahkan, jurusan yang akan dibuka nantinya diharapkan belum ada di Batam.

Sementara Kasi penyusunan program Disdik Batam, Tri Wahyu Raubianto, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV DPRD Batam menyampaikan bahwa usulan dipindahkan di Bengkong belumlah final, karena Kementerian meminta untuk pematangan lahan terlebih dahulu.

"Di Setokok memang sangat minim, kita sudah melakukan dukungan penuh kepada siswa disana. Tapi kenyataannya memang masyarakat Hinterland masih kurang begitu tertarik dengan SMK," jelasnya


Editor : Udin