Zefny Pernah Direkrut Gafatar di Kampus Unrika Batam
Oleh : Harun Al Rasyid
Selasa | 19-01-2016 | 10:19 WIB
IMG_20160114_113413.jpg
Zefny Nelly, mahasiswi korban "penculikan" di Batam. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Zefny Nelly, mahasiswi Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, sempat diajak masuk ke organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). 


Kepada BATAMTODAY.COM, mahasiswa yang mengaku menjadi korban "penculikan" itu mengungkapkan, beberapa kali ia dihampiri mahasiswa satu kampus dan mempengaruhinya agar ikut bergabung dalam organisasi Gafatar. 

Dia mengungkapkan, awalnya anggota Gafatar yang rata-rata lelaki tersebut berusaha mendekati dengan menggoda Zefny. Ketika tidak ditanggapi, mereka tetap mencari sela dan cara agar meyakinkan Zefny untuk ikut bergabung. 

"Memang ada yang nyamperin, mereka nyari anggota. Ada lebih dari 3 kali nyamperin terus ajak ikut Gafatar,"ujar Zefny melalui sambungan seluler, Senin (18/1/2016). 

Bahkan, ia beberapa kali dibayang-bayangi anggota Gafatar dan mengikuti setiap aktifitas yang Zefny lakukan di kampus dan diluar kampus. Dikatakanya, para perekrut itu tidak sembarangan dalam memilih sasaran. 

Ketika merekrut anggota Gafatar yang baru, sasaran utama para perekrut itu adalah mahasiswi yang menggunakan hijab besar dan panjang. Tapi tidak jarang mereka juga memilih mahasiswi yang dianggapnya lugu dan gampang terpengaruh 

"Terus mereka bilang, kamu mau ikut gak gini gini gini. Kamu kelihatanya taat banget sama agamamu. Intinya mereka ajak ikut Gafatar,"tutur Zefny. 

Praktik perekrutan tersebut sudah marak terjadi dan menimpa beberapa kawan seperguruan Zefny di kampus Unrika. Bahkan tidak hanya Gafatar, angota ISIS juga pernah mengajaknya bergabung. Namun, dikatakan Zefny, ia dan beberapa temannya tidak pernah terhasut ajakan aliran sesat itu. 

"Saya udah tahu maksdunya, langsung saya pergi. Pura-pura ke kantin, ke kamar mandi. Terus teman-teman ngasi kode dari jauh. Jangan dilayani, jangan dilayani, karena teman-teman sudah pada tahu," ungkap Zefny. 

Editor: Dardani