Kasus Penculikan Mahasiswi Unrika Batam

Inilah Perjuangan Nelly Lepas dari Sekapan Penculik
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 14-01-2016 | 14:58 WIB
IMG_20160114_113413.jpg
Zefny Nelly saat berkumpul kembali dengan keluarganya. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kembalinya Zefny Nelly (21) ke rumahnya di Tiban Kampung, RT 02/RW XII nomor 24 Kelurahan Tiban Lama, Kecamatan Sekupang, Batam, membawa cerita pilu.


Dalam pengakuan wanita berkulit putih itu, dia dibius dan disekap dalam gubuk di hutan daerah Batuaji. Saat itu, dia diculik ketika hendak menuju Apotik Alam Sehat, Batuaji. Wanita berjilbab ini bermaksud untuk membeli obat sakit perut. 

"Memang saya keluar kampus karena tidak ada dosen. Saya SMS adik Nella kalau menunggu di parkiran motor, tapi tiba-tiba sakit perut dan izin membeli obat," kata Nelly menjawab BATAMTODAY.COM, Kamis (14/1/2016).

Saat itu, Nelly langsung bergegas ke apotik sambil membawa tas rengselnya. Namun belum sampai di apotik, ia merasakan sudah diikuti oleh 3 orang tidak dikenal dengan berperawakan besar.

"Saat pelaku mendekat, dan belum sampai ke apotik, mulut saya dibekap oleh salah satu pelaku yang cirinya berkulit hitam dan berambut keriting. Saat itu saya langsung dibawa ke mobil," kata korban.

Nelly mengaku setelah di bekap mulutnya oleh pelaku, ia tidak sadarkan diri hingga keesokan harinya. "Saya sadar ketika sudah pagi kemarin, Rabu (13/01/2016). Tangan saya sudah diikat di bangku di gubuk hutan daerah Batuaji," kata Nelly.


Ketika sudah sadar, ternyata Nelly tidak sendirian saat disekap, ada seorang ibu-ibu yang juga disekap dengan tangan terikat dan duduk bersebelahan.

Ia mengaku kondisi ibu tersebut sudah lemas, dan pucat. Nelly sempat memberontak dan mencoba melepaskan tali yang diikan di tangan bagian belakang.

"Saya coba teriak dan melepaskan tali. Tapi seorang pelaku yang menjaga marah dan langsung menghantukan kepala saya ke gubuk. Dia bilang teriak saja, tidak ada yang dengar," tuturnya.

Selama disekap, Nelly tidak diberikan air minum dan makan. Beruntung ia tidak mendapatkan kekerasan seksual di tubuhnya. Ia pun tetap berusaha untuk melepaskan ikatan tali di tangan di bagain belakang.

"Saya dengar pelaku itu nelpon dan menghubungi seseorang. Dalam percakapanya pelaku berkata sudah dapet dua wanita," kata Nelly menirukan ucapan pelaku.

Saat usai maghrib, Nelly yang duduk di sebelah seorang ibu yang juga diikat tanganya berkerja sama untuk berusaha melepaskan tali. Saat itulah ia berhasil kabur lantaran pelaku saat itu lengah penjagaan.

"Saya berhasil kabur dengan ibu itu, tapi pelaku mengetahui dan mengejar saya. Saya melarikan diri terus berlari diantara hutan. Tapi ibu itu berhasil ditangkap pelaku," tuturnya.

Nelly pun tidak mengetahui seberapa panjang pelarianya di dalam hutan hingga sampai di Perumahan Pendawa, Batuaji. Nelly yang keadaanya sudah lemas langsung ditolong oleh warga setempat dan diantarkan ke rumah saudaranya di Permata Hijau.

"Saya diantar oleh warga Pendawa ke rumah Hanazi saudara di Permata Hujau," pungkasnya.

Editor: Dardani