Frustasi dengan Penyakitnya, Sri Fauji Nekat Gantung Diri
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 14-01-2016 | 13:43 WIB
gantung_diri.JPG
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sri Fauji ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di depan kamarnya sendiri, di kawasan rumah liar (ruli) Baloi Kolam RT 1/RW 16 nomor 159. Diduga, pria 34 tahun ini nekat mengakhiri hidup karena frustasi dengan penyakit yang diderita, Kamis (14/1/2016) pagi.

Keterangan yang didapat, mayat Fauji ditemukan pertama kali oleh ibunya sendiri, Sripah Aini, sekitar pukul 08.30 WIB. Ia mendapati tubuh anaknya sudah tergantung. Lehernya dililit seutas tali tambang yang digantung ke balok penyangga loteng arah ke dapur.

Melihat kondisi anaknya, sontak Aini berteriak histeris sehingga mengundang perhatian warga sekitar. Warga yang datang ke lokasi, langsung melaporkan kejadian pada pihak kepolisian.

Devi, adik Fauji, saat dijumpai pewarta menyebutkan, saat kejadian, ia tengah bekerja. Namun akhir-akhir ini, abangnya sering mengeluhkan sakit pada bagian perut, dan diduga ia frustasi dengan penyakit tersebut.

Bahkan, dua hari yang lalu ia meminta dibawa berobat ke tempat pengobatan altrnatif, karena ia merasa penyakit yang ia derita disebabkan oleh jin.

"Yang menemukan pertama kali itu ibu saya, saat mau ke dapur. Abang kemarin itu mengeluhkan sakit dan minta dibawa ke pengobatan alternatif, karena merasa sakitnya itu disebabkan jin," ungkap Devi, Kamis (15/1/2016).

Dilanjutkan Devi, sebelum membawa Fauji berobat, keluar lebih dulu sepakat membawanya untuk diruqyah. Namun belum jadi hal itu dilakukan, Fauji malah ditemukan tewas.

"Sakitnya sudah beberapa bulan ini. Sudah sering dibawa ke dokter tapi tidak sembuh-sembuh. Kata dokter ia mengidap penyakit di lambung. Kaki sudah sepakat juga membawa berobat alternatif di Tembilahan," tambahnya.

Selain itu, Fauji sendiri direncanakan akan dibawa berobat dalam minggu ini. "Sekarang bapak lagi usahakan cari pinjaman untuk berobat abang," lanjut Devi.

Namun menurutnya, tindakan yang dilakukan abang sulungnya itu, berkemungkinan tidak mau menyusahkan keluarga, karena mengetahui keadaan ekonomi lagi susah.

Sementara jenazah Fauzi sendiri, langsung diurusi pihak keluarga, dan tidak dibawa ke rumah sakit untuk divisum.

"Kami sekeluarga sudah mengikhlaskan kepergian abang. Sekarang kami mau mengurusi pemakamannya," pungkas gadis tersebut.

Editor: Dodo