Pencari Suaka dari Timur Tengah 'Serbu' Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Selasa | 20-10-2015 | 18:10 WIB
pencari-suaka-batamtoday.jpg
Para pencari suaka asal Timur Tengah yang ditampung di Hotel Kolekta, Batam, (Foto: Ahmad Rohmadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Akibat konflik yang terjadi negara timur tengah membuat para penduduknya beramai-ramai meninggalkan negaranya. Batam yang letaknya perbatasan dengan negara tetangga rupanya menjadi salah satu kota tujuan para pencari suaka untuk menyelamatkan diri.

Sedikitnya sekitar 178 pencari suaka asal Irak, Iran, Afganistan, Pakistan, Suriah dan Somalia datang ke Batam secara ilegal yang masuk melalui pelabuhan tikus.

Syaif (32) salah satu warga asal Somalia mengatakan bahwa saat ini negaranya sedang terjadi konflik perang dan sudah tidak ada lagi tempat yang aman untuk dijadikan tempat tinggal.

"Pembunuhan, perkelahian terjadi dimana-mana, sehingga kami tidak tahan untuk tinggal di sana," kata Syaif dengan menggunakan bahasa Inggris, Selasa (20/10/2015).

Sebelum sampai ke Batam, Syaif ceritakan pernah di Malaysia karena tidak mendapatkan perlakuan yang baik dan tidak ada tempat, ia diusir dari Negeri Jiran tersebut.

Dari Malaysia, Syaif tuturkan nyasar ke Jakarta kemudian berlanjut ke Pekanbaru dan akhrinya sampai di Batam. "Kami tidak tahu lagi sampai kapan di sini, kami juga tidak tau mau kemana, mudah-mudahan kami bisa diterima di sini," harapnya.

Para pencari suaka tersebut saat ini ditampung di Hotel Kolekta Nagoya, dengan bantuan dari International Organization for Migration (IOM) yang memenuhi semua kebutuhannya.

Sementara, Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Imigrasi (Wasdakim ) Khusus Batam, Rafli menyampaikan bahwa statu 178 orang yang terdampar di Batam tersebut adalah berstatus para pencari suaka berdasarkan dokumen yang dibawanya.

Namun, pihaknya saat ini masih mendalami dan menyelidiki orang yang membawa mereka sampai ke Batam, pasalnya setiap diungsikan ke hotel tidak lama pasti akan ada pencari suaka lainya yang datang.

"Karena itu, akan kita cari siap di belakangnya, kami butuh verifikasi mereka, jangan sampai isu yang di luar sana membuat mereka (pencari suaka) berbondong masuk ke Batam," kata Rafli.

Editor: Dodo