Kasus Pencabulan Anak di Bengkong Jadi 'Tamparan' Buat Pemerintah dan Kepolisian
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 07-10-2015 | 16:25 WIB
Uba_Ingan_Sigalingging_1.jpg
Anggota Komisi IV DPRD Batam Uba Ingan Sigalingging. (Foto: dok. BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus kriminal terhadap anak di Kota Batam makin menjadi. Setelah kasus pembunuhan siswa SMAN 1 Batam, Dian Milenia Trisna Afiefa (15) yang pelakunya masih menjadi misteri sampai detik ini, Polresta Barelang kembali dipusingkan dengan hilangnya Salsabillah Anisa Rusdi (11) yang diduga  kabur bersama OTK (orang tak dikenal) sejak Senin, (5/10/2015) kemarin, ketika mengikuti pengajian rutin di Masjid Istiqomah, Tembesi Center, Kecamatan Sagulung, Batam. 

Di saat kepolisian sibuk menyelidiki dua kasus tersebut laporan kembali diterima, kali ini gadis belia usia tujuh tahun (Ma) dicabuli oleh orang tidak dikenal di Bengkong Sadai.

Menanggapi kasus anak tersebut, anggota Komisi IV DPRD Batam Uba Ingan Sigalingging mengatakan kasus tersebut menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Kota Batam dan kepolisian.

"Kasus tersebut tentu menjadi tamparan keras bagi kita semua, dan ini menjadi preseden buruk bagi Kota Batam," kata Uba kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (7/10/2015).

Menurutnya Pemko Batam dan Polresta Barelang harus bertindak cepat, menuntaskan masalah ini agar keamanan dan kenyamanan di Kota Batam bisa tercipta dan kembali kondusif.

Uba juga mendorong agar jajaran pengurus di tingkat RT/RW bisa meningkatkan komunikasi satu sama lain sehingga semua kasus tindak kriminal bisa dideteksi sedini mungkin.

"Selain itu, Kapolda juga harus segera mengevaluasi kinerja Polresta Barelang dimana banyak kasus-kasus kriminal yang makin meningkat dan masih banyak belum terungkap," kata Uba.

Berita sebelumnya Bi, pria yang tinggal kawasan Bengkong, terpaksa mendatangi Mapolsek Bengkong untuk membuat laporan dugaan pencabulan yang dialami anaknya, Ma, gadis yang masih berusia tujuh tahun, Selasa (6/10/2015).

Sesuai laporannya ke polisi, kejadian baru ia ketahui setelah pulang kerja, karena diberi tahu saudaranya. Saudaranya tersebut mengatakan bahwa anaknya, Ma, dibawa seorang pria saat ia sedang asik bermain dengan dua orang sahabatnya. Kemudian Ma dikembalikan lagi dengan kondisi menangis dan bagian kewanitannya mengalami pendarahan.

Kemudian Bi mendatangi teman bermain anaknya untuk mengetahui lebih pasti. Diceritakan temannya tersebut, berawal saat mereka asik bermain di timbunan kolam sekitar Bengkong Indah. Tiba-tiba seorang pria mengendarai sepeda motor Honda Beat warna biru datang menghampiri dan menawarkan Ma uang Rp 50 ribu agar mau ikut dengannya.

Karena tergiur, Ma menerima ajakan tersebut dan ikut bersama pria misterius ini. Namun sekitar tiga puluh menit kemudian, Ma diantar kembali oleh pria tersebut ke tempatnya bermain semula.

Namun, ia diantar dalam kondisi menangis. Ia tampak memegangi air minum dan roti. Selain itu, ia juga memegang celana dalamnya yang dilepas pelaku.

Ma yang menangis langsung pulang ke rumahnya. Begitu pihak keluarga mengecek tubuhnya, ternyata kemaluan Ma sudah mengeluarkan darah. Bi kemudian langsung mendatangi Mapolsek Bengkong membuat laporan.

"Kita masih menyelidiki kasus ini. Setelah laporan diterima, kita langsung turun ke TKP menumpulkan barang bukti," kata Kapolsek Bengkong, AKP Syamsurizal, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (7/10/2015) siang.

Editor: Dodo