Investasi Manufaktur Tembus Rp 721 Triliun di 2024, Jadi Penopang Utama Perekonomian
Oleh : Redaksi
Sabtu | 01-02-2025 | 12:24 WIB
Agus-Menperin.jpg
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sektor industri manufaktur terus menunjukkan peran dominannya dalam perekonomian Indonesia dengan mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 721,3 triliun sepanjang tahun 2024.

Angka ini menyumbang 42,1 persen dari total realisasi investasi nasional yang mencapai Rp 1.714,2 triliun. Investasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 194,3 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 527 triliun. Dibandingkan tahun 2023, investasi manufaktur meningkat signifikan dari Rp 596,3 triliun.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan pencapaian ini menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Indonesia, meski situasi ekonomi dan politik global masih bergejolak. "Indonesia tetap menjadi destinasi utama bagi investasi industri, baik sebagai basis produksi maupun hub ekspor," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi nasional tahun 2024 tumbuh 20,8 persen secara tahunan (y-o-y), melampaui target Presiden sebesar Rp 1.650 triliun (103,9 persen) dan target renstra sebesar Rp 1.239,3 triliun (138,3 persen). Investasi ini juga menciptakan 2.456.130 lapangan kerja, meningkat 34,7 persen dibanding tahun sebelumnya.

Menperin menyampaikan apresiasi kepada pelaku industri manufaktur yang telah berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Menurutnya, investasi sektor ini memiliki efek ganda, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah dalam negeri.

"Pemerintah terus mendorong penciptaan lapangan kerja melalui investasi, salah satunya dengan mengupayakan masuknya perusahaan besar seperti Apple untuk mendirikan pabrik di Indonesia," tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan kebijakan yang pro-industri dan kepastian hukum. "Tingginya investasi asing di sektor manufaktur mencerminkan kepercayaan global terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," ujarnya.

Beberapa subsektor industri yang mendominasi investasi manufaktur di 2024 antara lain:

  • Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan investasi USD 13,6 miliar (22,6 persen dari total PMA).
  • Industri kertas dan percetakan sebesar USD 4,8 miliar (8 persen).
  • Industri kimia dan farmasi sebesar USD 4,1 miliar (6,9 persen).

Menperin optimistis bahwa kebijakan pro-industri yang diterapkan pemerintah akan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Beberapa kebijakan utama yang mendukung sektor industri antara lain:

  • Perpanjangan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
  • Penguatan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
  • Evaluasi relaksasi kebijakan impor.
  • Pemberian insentif fiskal dan nonfiskal bagi industri.

Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi industri, sejalan dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya pada butir kelima yang menekankan pengembangan industri berbasis sumber daya alam.

Menurut data BKPM, total realisasi investasi di bidang hilirisasi pada triwulan IV tahun 2024 mencapai Rp 134,9 triliun, atau 29,8 persen dari total investasi nasional. Angka ini meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 109,4 triliun.

Dengan tren positif ini, pemerintah optimistis bahwa kebijakan yang diterapkan akan semakin menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Editor: Gokli