Indonesia dan Malaysia Perkuat Hubungan Dagang Melalui Komite Gabungan
Oleh : Redaksi
Senin | 27-01-2025 | 14:24 WIB
RI-Malaysia.jpg
Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz di Malaysia, Minggu (26/1/2025). (Kemendag)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia dan Malaysia sepakat untuk terus memperkuat hubungan dagang dan investasi melalui Komite Gabungan Bidang Perdagangan dan Investasi (Joint Trade and Investment Committee/JTIC).

Dalam pertemuan bilateral di Putrajaya, Minggu (26/1/2025), Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso (Mendag Busan), menyatakan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ke-4 JTIC pada tahun ini.

"JTIC merupakan forum strategis untuk membahas isu perdagangan dan investasi antara kedua negara. Kami juga menyampaikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah pertemuan berikutnya pada 2025," ujar Mendag Busan, setelah pertemuan dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz, demikian dikutip laman Kemendag.

Kedua menteri membahas sejumlah inisiatif untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral, termasuk mengatasi hambatan ekspor yang selama ini menjadi tantangan. Selain itu, Indonesia dan Malaysia juga sepakat mempererat kolaborasi untuk mendorong ekspor komoditas unggulan kedua negara.

Dalam rangka mempererat kerja sama di tingkat regional, Menteri Zafrul mengundang Mendag Busan untuk menghadiri ASEAN Economic Ministers Retreat pada Februari 2025 di Johor, Malaysia. Mendag Busan menyatakan dukungan Indonesia terhadap agenda prioritas ekonomi Malaysia selama keketuaannya di ASEAN pada tahun ini.

Hubungan dagang antara Indonesia dan Malaysia menunjukkan tren positif. Pada periode Januari–November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 21,1 miliar, dengan surplus perdagangan USD 800 juta di pihak Indonesia. Sebagai tujuan ekspor terbesar ke-6 dan sumber impor terbesar ke-5 bagi Indonesia pada 2023, total perdagangan kedua negara tahun lalu tercatat sebesar USD 23,2 miliar.

Komoditas utama ekspor nonmigas Indonesia ke Malaysia meliputi bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga. Sebaliknya, Indonesia mengimpor reaktor nuklir, mesin, plastik, serta bahan kimia organik dari Malaysia.

Pertumbuhan nilai perdagangan bilateral selama lima tahun terakhir mencapai 13,8 persen, mencerminkan potensi besar hubungan dagang kedua negara untuk terus berkembang.

Pada Senin (27/1/2025), Mendag Busan dijadwalkan mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Pertemuan ini diharapkan memperkuat hubungan strategis kedua negara, tidak hanya dalam bidang ekonomi tetapi juga politik dan sosial.

Komitmen Indonesia dan Malaysia dalam mempererat hubungan bilateral melalui forum JTIC diharapkan mampu membuka peluang-peluang baru bagi perdagangan dan investasi, sekaligus memperkokoh posisi kedua negara sebagai pemain utama di kawasan Asia Tenggara.

Editor: Gokli