Lik Khai Soroti Buruknya Pengelolaan Sampah di Batam
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 22-10-2024 | 16:44 WIB
Lik-Khai12.jpg
Anggota DPRD Kepri, Lik Khai. (Foto: Dok.Batamtoday)

BATAMTODAY.COM, Batam - Buruknya pengelolaan sampah di pemukiman dan kawasan bisnis di Kota Batam juga menjadi sorotan anggota DPRD Provinsi Kepri, Lik Khai.

Lik Khai menyebut penumpukan sampah hampir di seluruh lokasi Kota Batam telah merusak citra Batam sebagai kota elit dan modern.

"Sampah menjadi polemik, Batam sekarang sudah darurat sampah. Pengelolaan sampah setiap tahun harus jadi lebih baik, bukan malah makin buruk pengelolaannya," kata Lik Khai, Selasa (22/10/2024).

Lik Khai bahkan beberapa kali mengangkut sampah di perumahannya sendiri. Pengangkutan sampah yang tertunda dan molor dari jadwal pengangkutan, membuat sampah membusuk hingga berulat.

"Saya angkut sendiri sampah. Saya telepon kadisnya tapi tidak direspon. Saya telepon juga pengawas sampai camat mereka bilang armada rusak. Sekarang ini lah masalah yang kita hadapi sampah dimana-mana," kesal Lik Khai.

Ia juga mengkritisi kinerja DLH Batam yang dinilai makin jauh dari harapan karena persoalan sampah harus segera dituntaskan. "Bertahun- tahun sampah tidak ada benarnya. Semua keluhkan armada rusak, sampah numpuk," ujar mantan Ketua Komisi I DPRD Batam ini.

Lanjutnya, selama tiga bulan terakhir pengelolaan sampah ini cukup parah akibat terkendala pengangkutan.

"Kita ini kalau hujan sibuk dengan banjir, kalau tidak hujan sibuk dengan sampah, setiap hari mengeluh soal sampah. Camat bilang lori rusak, truk rusak. Jadi sebenarnya, dibilang Batam menuju kota maju dan modern tapi sampah numpuk," ujarnya.

Ia menambahkan, APBD Batam 2025 belum diketok, ia berharap Pemko Batam mengusulkan untuk pembelian armada baru. Sehingga pengangkutan sampah bisa lebih baik di tahun 2025 mendatang.

"Kalau mau menuju Batam modern, masalah sampah harus dituntaskan lebih dulu. Bagaimana mau mewujudkan Batam yang modern, kalau pengelolaan sampah berantakan seperti ini," ucap Lik Khai.

Editor: Yudha