Atdikbud KBRI Canberra Fasilitasi 8 Mahasiswa Indonesia Magang Mengajar di Sekolah Australia
Oleh : Redaksi
Rabu | 16-10-2024 | 15:44 WIB
Magang-Mengajar.png
Mahasiswa Indonesia yang tengah magang mengajar di sekolah Australia. (Kemendikbudristek)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra kembali memfasilitasi delapan mahasiswa dari Indonesia untuk menjalani magang mengajar di sekolah-sekolah Australia.

Mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Program magang ini berlangsung selama triwulan keempat kalender akademik Australia, dari 15 Oktober hingga 15 Desember 2024.

Menurut Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, para mahasiswa tersebut akan mengajar di sekolah-sekolah di Melbourne dan Canberra. Sebelumnya, pada triwulan ketiga, 14 mahasiswa Indonesia juga dikirim untuk magang di Melbourne, Adelaide, New South Wales, dan Canberra.

Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman internasional kepada calon guru Indonesia agar mereka dapat mempelajari sistem pendidikan, kurikulum, dan metode pengajaran di Australia.

"Guru adalah agen perubahan dan kunci kemajuan pendidikan di Indonesia. Dengan magang di Australia, para calon guru akan mendapatkan wawasan dan pengalaman berharga yang diharapkan dapat membawa transformasi dalam pendidikan di Indonesia," ujar Najib, demikian dikutip laman Kemendikbudristek, Rabu (16/10/2024).

Tahun ini, KBRI Canberra telah memfasilitasi total 30 mahasiswa untuk magang mengajar di Australia. Pembiayaan program ini dilakukan secara gotong royong oleh kantor Atdikbud, universitas pengirim, sekolah tempat magang, dan orang tua mahasiswa.

Sekolah-sekolah yang menjadi lokasi magang mahasiswa di triwulan keempat ini antara lain Hunting Tower School, Trinity Christian School, Saint Clare Assisi Primary School, dan Islamic School of Canberra. Kepala sekolah di sana menyambut baik program ini dan siap membantu para mahasiswa mencapai standar kualifikasi guru di Australia.

Adissya Elma Fitriyah, salah satu peserta magang dari Universitas Negeri Surabaya, merasa senang mendapatkan kesempatan ini. "Saya berharap bisa belajar banyak dan mencapai standar kualifikasi guru setara dengan yang ada di Australia," ujarnya.

Editor: Gokli