Menko PMK Dukung Wacana Student Loan kepada Mahasiswa untuk Bayar Uang Kuliah
Oleh : Redaksi
Rabu | 03-07-2024 | 11:44 WIB
menko_pmk_muhajir2.jpg
enteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mendukung wacana student loan atau pinjaman online (pinjol) kepada mahasiswa untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT).

"Pokoknya semua inisiatif baik untuk membantu kesulitan mahasiswa harus kita dukung gitu termasuk pinjol," kata Muhadjir di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Asalkan, kata dia, Pinjol yang digunakan itu dapat dipertanggungjawabkan dan tak merugikan mahasiswa itu sendiri.

"Asal itu resmi dan bisa dipertanggungjawabkan transparan dan dipastikan tidak akan merugikan mahasiswa kenapa tidak gitu?" ungkapnya.

Selama ini, menurutnya, pinjol dianggap negatif lantaran telah disalahgunakan oleh sejumlah orang.

"Kan pinjol itu sebetulnya sistemnya aja kemudian terjadi fraud, terjadi penyalahgunaan itu orangnya," ujarnya.

Saat disinggung Pinjol jadi semacam komersialisasi pendidikan, Muhadjir menanggapi santai. Pasalnya, dia menganggap persepsi bisa muncul beragam.

"Itu soal penilaian bisa macam-macam, wong kemarin saya bilang korban judi online bisa diberi Bansos bisa ditafsirkan penjudi dapat Bansos kok, itu beneran yang menyesatkan saja, buktinya itu ada kampus bagus di DKI sudah kerja sama untuk memberikan bantuan mahasiswa melalui pinjol," katanya.

Naikkan Biaya Wisuda

Menko PMK Muhadjir Effendy juga menyarankan para pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) mencari keuntungan dari mahasiswa dalam momentum wisuda.

Muhadjir menilai orang tua mahasiswa tidak akan keberatan dan rela untuk membayar biaya yang tinggi untuk wisuda sang anak.

"Wisuda itu tarik yang tinggi karena enggak ada orang akan protes walaupun mahal. Karena waktu saat gembira anaknya mau wisuda bayar berapapun dikasih," kata Muhadjir.

"Kalau perlu biar satu truk keluarganya akan datang enggak apa-apa tapi harus beli undangan," imbuh Muhadjir.

Di sisi lain, Mantan Mendikbud ini menyarankan pimpinan PTS agar tidak menaikkan biaya-biaya pendidikan ketika situasi ekonomi tak kondusif.

Muhadjir menyinggung kebijakan kenaikan UKT di sejumlah PTN beberapa waktu lalu yang menuai banyak protes dari berbagai pihak.

"Ketika orang sedang gajinya sudah telat, anunya naik, pastilah protes itu. Jadi menurut saya juga momentum kurang pas, makanya saya sempat kritik itu," pungkasnya.

Editor: Surya