Banyak Aduan Buruknya Pengelolaan Air, Hendra Asman Minta BP Batam Beri Solusi
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 03-08-2023 | 20:01 WIB
Hendra-Asman1.jpg
Anggota DPRD Batam dari Fraksi Golkar, Hendra Asman. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam banyak menerima aduan dari masyarakat terkait buruknya pengelolaan air bersih saat ini.

Anggota DPRD Batam dari Fraksi Golkar Hendra Asman mengatakan, hampir setiap jam, dirinya menerima aduan masyarakat terkait pelayanan air bersih di pemukiman warga.

Hendra Asman menegaskan, lebih dari sepekan air bersih tidak mengalir di sejumlah wilayah Kota Batam. Bahkan hal seperti ini bukan pertama kali terjadi.

"Persoalan ini harus ditanggapi dan ditangani dengan serius, tidak mungkin ini terus terjadi. Harus ada upaya konkrit. Tidak bisa hanya dengan kata-kata dan janji," tegas Hendra, Kamis (3/8/2023).

Menurutnya, BP Batam juga harus ikut serta memberikan solusi dan bertanggung jawab. Dimana PT Air Batam Hilir (ABH) atau PT Moya sebagai pengelola air di Batam itu di bawah naungan BP Batam.

"Selalu muncul alasan, ada pipa pecah, rusak akibat pelebaran jalan. Kalau alasan ini berkali-kali, ini kan lucu. Kan ada petanya, ada blue printnya. Artinya di sini dibutuhkan solusi bukan alasan," ungkap Hendra Asman.

Lebih lanjut, Hendra menyebutkan, pihak PT ABH perlu mengecek kembali basis data serta cetak biru (blue print) dalam rencana tata kelola pipa air.
"Oleh sebab itu saya minta BP Batam dengan pengelola air di Kota Batam ini, ayo duduk bersama, termasuk juga OPD yang mengerjakan pelebaran jalan," imbuhnya.

Terpisah, Humas PT Air Batam Hilir (ABH)/PT Moya, Ginda Alamsyah mengatakan, perbaikan sudah mulai selesai. Untuk beberapa titik pengerjaan sudah mulai tuntas, sehingga aliran air di beberapa titik sudah kembali lancar.

Untuk menuntaskan persoalan air bersih ini, pihaknya juga mendatangkan peralatan dari Singapura untuk optimalisasi perbaikan instalasi agar berjalan lebih baik.

"Kamis ini alat direncanakan tiba di Batam dari Singapura. Kendati begitu, belum bisa difungsikan karena harus ada alat bantuan lain untuk menunjang fungsi alat dari luar tersebut," kata Ginda.

Ginda menyebutkan normalisasi aliran air secara bertahap karena ada beberapa pelanggan yang ada diujung dan elevasi yang tinggi membutuhkan beberapa waktu.

"Sudah mulai mengalir, untuk normal kami optimalisasi dalam waktu sepekan ini bisa tuntas. Karena alat sudah datang, tentu tim teknis akan bergerak lebih cepat," kata dia.

Editor: Yudha