Tim Pemprov Kepri Tinjau Titik Landing

Pembangunan Jembatan Babin Dipastikan tidak Menganggu Habitat dan Ekosistem Laut
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 03-08-2023 | 19:29 WIB
Tim-Pemprov1.jpg
Tim Pemprov Kepri saat meninjau Titik Landing, Pembangunan jembatan Babin, Kamis (3/8/2023). (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim pembangunan jembatan Batam-Bintan (BaBin) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri memastikan progres pembangunan proyek ini, tidak akan menganggu ekosistem dan habitat beberapa pulau dan perairan yang dilewati oleh jembatan tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Anggota Tim Pembangunan Jembatan Babin, Said Wahidin saat melakukan tinjauan ke titik Landing Poin sisi di pulau Bintan, Pulau sauh, dan Pulau Buau.

"Selain meninjau titik tersebut, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pembangunan jembatan," ujar Said, Kamis (3/8/2023).

Said menyebutkan, kepastian proyek pembangunan tidak akan menganggu dan merusak ekosistem alam, juga merupakan permintaan yang datang dari masyarakat. Saat menyambangi pulau yang merupakan Titik Poin, pihaknya juga melakukan interaksi langsung dengan masyarakat Tanjung Sauh yang akan dilewati.

"Warga minta agar habitat di lokasi itu bisa dijaga. Harapannya nanti ketika terbangun jembatan itu tidak menggangu ekosistem yang ada di situ," kata Said.

Lebih lanjut, Tim pengembang juga telah berkonsolidasi dengan konsultan Pembangunan jembatan Batam-Bintan, dalam hal ini
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), agar keinginan masyarakat bisa dipenuhi.

"Kami juga ada konsultan dari AIIB sendiri untuk kajian. Jadi habitat dan ekosistem tidak terganggu," jelasnya.

Saat ini Progres pengerjaan jembatan Babin masuk tahap, Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design) dan penyelidikan tanah atau penyelidikan kedalaman laut (soil investigation).

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menerangkan proses pengerjaan soil investigation baru bisa di mulai September 2023 karena sempat mengalami gagal lelang dan akan rampung dalam waktu 10 bulan.

"Pengerjaannya untuk saat ini kita sedang melakukan soil investigasi yang dilaksanakan oleh kementtrian PU melalui PPGN Kepri," jelasnya, Selasa (2/8/2023) malam.

Untuk proyek ini, ada 19 titik landing poin yang akan dikerjakan oleh pemenang lelang. Namun yang menjadi prioritas pembangunan saat ini adalah di Batam dan Pulau Tanjung Sauh.

"Ada dua pendanaan. Batam Tanjung sauh pakai APBN. Dari Tanjung sauh ke Bintan menggunakan KPBU. Nanti ada lelang tersendiri lagi," jelas Gubernur Ansar.

Walau demikian, pada landing point Pulau Batam saat ini masih menunggu diserahkan melalui Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Ia berharap BP Batam bisa segera menyerahkan aset lahan agar proses pengerjaan bisa dilakukan. Selama ini yang sudah diserahkan oleh BP Batam hanya penetapan lokasi.

"Kalo di Batam itu baru penetapan lokasi. Asetnya belum diserahkan nanti kita komunikasi dengan BP Batam dan menko perekonomian, supaya diserahkan semua," pungka Gubernur Ansar Ahmad.

Editor: Yudha