Perubahan Taraf Hidup Masyarakat atas Kehadiran TNI di Lingkungan Perbatasan Indonesia
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Selasa | 13-06-2023 | 13:16 WIB
semenisasi-kav-seraya.jpg
Perseonel TMMD saat mengerjakan semenisasi jalan di Kavling Seraya, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam. (Foto: Putra Gema Pamungkas)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat Kavling Seraya, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam kini bisa bernapas lega setelah berbagai bantuan datang ke lingkungan mereka dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-116 Tahun 2023.

Hadirnya kegiatan TMMD di Kavling Seraya ini seakan menjawab semua harapan warga yang tidak pernah terjawab sejak tahun 2014 lalu. Di mana selama 9 tahun warga setempat bertahan hidup dengan infrastruktur yang sangat tidak memadai.

Bagaimana tidak, di Kavling Seraya yang memiliki 300 kartu keluarga ini, warga setempat tidak memiliki akses jalan yang layak. Jalan berdasar tanah merah akan menjadi licin dan berlumpur ketika hujan turun.

Bahkan, lokasi Kavling Seraya yang berada di dataran paling rendah menyebabkan serbuan banjir datang ketika dalam situasi hujan. Hal ini karena di lokasi tersebut juga tidak memiliki saluran drainase dan gorong-gorong.

Atas dasar tersebut, lokasi Kavling Seraya ini dipilih untuk mendapatkan program TMMD ke-116 tahun 2023 dengan tujuan percepatan terobosan pembangunan di daerah perbatasan serta sebagai langkah peningkatan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Ketua Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke-116 Tahun 2023, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, mengatakan di lokasi ini pihaknya melalui Kodim 0316/ Batam telah melakukan berbagai pengerjaan infrastruktur.

"Ratusan personel gabungan yang terlibat di kegiatan TMMD telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, seperti semenisasi jalan, pembuatan drainase dan pembuatan saluran gorong-gorong," kata Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon di Kavling Seraya Sambau, Kamis (1/6/2023) lalu.

Lanjut Letjen TNI Richard, pembangunan berbagai infrastruktur ini dinilai akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan meratakan pembangunan wilayah hingga ke pelosok negeri.

Berbeda dengan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang sedang dibangun sebagai Ibu Kota Negara, Kavling Seraya ini berada di wilayah pesisir Kota Batam dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

Kavling Seraya yang merupakan wilayah pemukiman para keluarga dengan perekonomian di bawah rata-rata ini sangat jarang terjamah pemerintah pusat bahkan pemerintah daerah. Selain itu berbagai institusi kerap kali mengabaikan keamanan di wilayah tersebut.

Atas dasar itu, di dalam kegiatan TMMD ini juga disisipi berbagai kegiatan non fisik, seperti penyuluhan hukum, penyuluhan kesehatan, penyuluhan narkoba, penyuluhan wasbang, penyuluhan Radikalisme dan penyuluhan keterampilan ekonomi kreatif. "Kegiatan non fisik ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga setempat agar tidak mudah disusupi oleh hal-hal negatif. Karena, negara yang kuat akan terus berkembang jika pemahaman masyarakatnya juga kuat," tegasnya.

Senada dengan Letjen TNI Richard, Ketua RT05/RW01 Kavling Seraya Sambau, Asril, mengaku banyak warga setempat yang mendapati pemahaman-pemahaman baru pada saat proses penyuluhan berlangsung.

"Kami di daerah perbatasan yang langsung berhadapan dengan Singapura dan Malaysia, pasti banyak sekali pengaruh-pengaruh negatifnya," kata Asril.

Ia menjelaskan, sejauh ini tidak sedikit warga setempat yang menjadi korban dari kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). "Karena banyak warga yang ekonominya susah, mereka banyak yang menjadi TKI secara ilegal, tapi kemarin pada saat sebelum lebaran sudah di deportasi semua dari Malaysia," ujarnya.

Dikatakan Asril, penyuluhan-penyuluhan tersebut dapat memberikan pemahaman baru kepada warganya akan besarnya bahaya tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum tersebut.

Selain itu, Asril dan segenap warga Kavling Seraya turut mengucapkan syukur yang mendalam atas hadirnya program TMMD di pemukimannya.

"Sudah dari tahun 2014 kami tinggal tidak ada jalan bagus dan banjir itu sangat menyulitkan warga," ungkapnya.

Lanjutnya, akibat jeleknya infrastruktur pemukimannya itu, tidak sedikit pula warga setempat yang menjadi korban, seperti terjatuh dari kendaraan roda duanya pada saat melewati jalan yang licin dan berlumpur.

Tidak hanya itu, banjir juga kerap datang setinggi pinggang orang dewasa ketika hujan melanda pemukiman tersebut. Hal ini disebabkan karena tidak adanya drainase dan gorong-gorong yang memadai di pemukiman tersebut. "Tapi kemarin pada saat hujan, jalan-jalan warga sudah tidak berlumpur lagi. Banjir juga sudah tidak datang lagi, kami sangat syukuri itu," kata Asril.

Atas segala bantuan tersebut, Asril dan warga setempat mengucapkan terimakasih kepada TNI yang telah mau berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan TMMD di Kavling Seraya. "Kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada TNI yang sudah mau berjuang untuk rakyat kecil seperti kami. Maju terus TNI, kaya terus NKRI," tutupnya.

Editor: Gokli