Covid-19 Belum Berakhir

Curhat Kepala BNPB Terkait Rendahnya Kesadaran Pakai Masker di MotoGP Mandalika
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 24-03-2022 | 13:00 WIB
kunker-kepala-BNPB1.jpg
Kepala BNPB RI, Mayjen TNI Suharyanto saat kunjungan kerja ke Pemko Batam, Kamis (24/3/2022). (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Perhelatan MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu menyisakan beragam cerita yang menarik. Mulai dari persiapan, hingga selesai pelaksanaan, terus dibahas oleh masyarakat Indonesia.

Hal ini juga menjadi suatu pengalaman menarik bagi Kepala BNPB RI, Mayjen TNI Suharyanto terutama dalam penegakkan Protokol Kesehatan (Prokes) selama kegiatan itu berlangsung.

"Perhelatan MotoGP Mandalika kemarin, adalah satu tugas berat bagi kami, terutama dalam menegakkan prokes," ujarnya saat kunjungannya ke Kantor Pemko Batam, Kamis (24/3/2022).

Terkait penegakkan protkes, Mayjen TNI Suharyanto mengkritisi tentang penonton, terutama bagi mereka yang berada di bangku VIP, ia menyoroti keengganan para penonton VIP dalam menggunakan masker.

Dimana diketahui bahwa harga tiket untuk bagian VIP pada perhelatan MotoGP Mandalika mencapai harga Rp 15 juta untuk bagian Premier Class, untuk Deluxe Class dibandrol dengan harga R p10 juta selama tiga hari.

"Dengan harga yang segitu, mereka yang berada di bagian VIP MotoGP bisa dikatakan memiliki uang lebih, dan berpendidikan," tegasnya.

Dijelaskannya, penegakkan prokes di lokasi sudah dilaksanakan seminggu sebelum MotoGP dimulai, bahkan, para petugas BNPB dan Satgas kerap melaksanakan razia masker, serta membagikan masker bagi setiap pengunjung yang datang.

"Namun saat itu, petugas Satgas tidak bisa berbuat banyak, kita mau tegur dengan suasana yang sangat ramai, tampaknya sia-sia," ungkapnya.

Dikatakannya, pihak BNPB selalu mengingatkan, saat ini Covid-19 belum sepenuhnya menghilang di Indonesia, pihak kementerian Kesehatan telah mengumumkan, varian Covid-19 Bravo Aplha II yang telah masuk ke Indonesia, dan dari perkembangan kasus varian baru tersebut, sudah ada masyarakat yang terdeteksi terpapar varian terbaru dari Eropa ini.

Namun demikian, ia juga mengakui dengan adanya varian baru ini tingkat pertumbuhan kasus di Indonesia memang mengalami penurunan, dikarenakan target vaksinasi yang sangat pesat.

"Tapi ingat, turunnya kasus ini bukan berarti kita bebas. Sekali lagi saya ingatkan, tetap tegakkan protkes di lapangan minimal menggunakan masker saat berada di luar rumah," pungkasnya.

Editor: Yudha