RDP Bersama Komisi IV DPRD Batam

Ketua Cabor Keluhkan Minimnya Perhatian KONI dan Pemko Terhadap Atlet
Oleh : CR8
Jumat | 14-01-2022 | 12:20 WIB
RDP11.jpg
Rapat dengar pendapat antara KONI, Ketua Cabor dan Komisi IV DPRD Batam. (Aldy Daeng/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi IV DPRD Batam menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama KONI dan para ketua cabang olahraga (Cabor) terkaitu dana hibah, Kamis (13/1/2022) sore.

Dalam RDP kali ini, para ketua cabor mengeluhkan mengenai minimnya perhatian KONI Batam dan pemerintah kepada 45 cabor yang ada.

Wen Ahamsi sebagai Ketua Cabor Layar menyampaikan, dari segi pencairan dana diberikan secara bertahap, pertama 60 persen selanjutnya 40 persen, belum lagi dana tersebut dipotong pajak 10 persen.

"Pemerintah maupun KONI Batam sepertinya tidak punya perhatian terhadap atlet, khususnya atlet layar, dimana atlet dari Batam berhasil mendapatkan medali emas di ajang PON di Papua baru-baru ini, namun hampir tidak ada perhatian maupun apresiasi," terang Wen shamsi.

Senada dengan Wen, Arzon dari cabang olahraga tinju juga mengatakan, 60 persen dana yang didapat melalui KONI Batam itu hanya untuk bimbingan prestasi (Binpres). Selama dua tahun berlatih untuk persiapan PON, selama itu atlet tidak mendapatkan uang saku.

Apalagi selama tiga tahun terakhir ini KONI tidak pernah melakukan rapat kerja yang melibatkan para ketua cabor, sehingga seperti tidak ada ruang untuk menyampaikan berbagai permasalahan.

Selain itu mereka juga mengelukan minimnya fasilitas latihan olah raga. Semisal cabang renang dan selam, tidak ada kolam renang yang berstandar nasional apalagi berstandar internasional.

Ketua KONI Batam Iskandar menyampaikan, pengajuan anggaran dari KONI Batam pada tahun 2022 sebesar Rp 22 miliar dan diverifikasi terlebih dahulu di Dispora. Ia pun mengakui bahwa pencairan dana dengan metode dua kali pencairan merupakan keputusan dari KONI Batam dan seluruh pengurus.

"Betul KONI Batam belum melakukan raker dalam tiga tahun terakhir ini, dan kami mohon maaf ke depannya akan kita perbaiki dan melakukan raker dengan semua ketua cabor di Batam. Semua keluhan akan menjadi masukan dan pembelajaran buat KONI ke depannya," ujar Iskandar.

Anggota Komisi IV DPRD Batam, Boby Alexander Siregar mengatakan, perlunya komunikasi yang baik antara ketua cabang olahraga dengan KONI Batam dan Dispora Batam. Menurutnya, Komisi lV tidak pernah mengetahui laporan atau proposal dari para cabor, sehingga tidak mengetahui kegiatan dan penggunaan anggaran seperti apa.

"Diperlukan komunikasi yang baik di semua lini yang berhubungan dengan cabang olahraga, dan kami pun seharusnya diberi tahu tentang kegiatan dan penggunaan anggaran," ucap Boby.

Pihak Dispora yang diwakili oleh sekretaris Dispora mengatakan, mekanisme penganggaran sesuai dengan proposal yang masuk ke Dispora, untuk laporan keuangan pihaknya melakukan per triwulan dan pertahun, ia pun menyarankan perlu ada rapat tahunan dari KONI dengan para cabor dan dilaporkan ke Dispora untuk diverifikasi, kemudian di ajukan ke BPKAD dan TPAD Kota Batam.

"Penganggaran itu sesuai proposal yang masuk dari cabor melalui KONI, setelah diverifikasi kita ajukan ke BPKAD dan TPAD," kata sekretaris Dispora.

Pada kesempatan itu Ketua Komisi IV DPRD Batam, Ides Madri mengatakan penganggaran untuk cabang olahraga tahun 2023, seharusnya sudah masuk ke dewan pada bulan Maret 2022, diharapkan kepada semua cabor dan KONI segera menyusun proposalnya.

"Kita bisa memberikan fasilitas kepada KONI untuk melakukan raker, ruangan ini pun bisa dipakai untuk kegiatan itu, ke depan para ketua cabor dan KONI segera menyusun proposal untuk penganggaran tahun 2023," tutup Ides Madri.

Editor: Yudha