Kerap Konflik dengan China, Menteri KKP: Kita Bakal Bangun Pangkalan di Natuna
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 09-03-2021 | 19:20 WIB
menteri-KKP.jpg
Menteri KKP, Wahyu Sakti Trenggono usai meninjau kapal pengawas perikanan KP HIU 16 dan KP HIU 17 di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Barelang, Batam, Selasa (9/3/2021). (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Maraknya pencurian sumber daya alam di perairan Natuna, yang dilakukan kapal ikan asing (KIA) asal China yang kerap mendapat pengawalan dari Coast Guard China, menjadi konflik tersebdiri antara Indonesia dengan China.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun berencana membangun pangkalan di Natuna, guna mengantisipasi masuknya kapal ikan asing melakukan pencurian di Laut Natuna Utara.

Rencana pembangunan pangkalan itu diungkapkan Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono usai meresmikan operasional dua kapal pengawas perikanan, KP HIU 16 dan KP HIU 17, di Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Barelang, Kota Batam, Selasa (09/03/2021).

"Pangkalan adalah satu tempat untuk kita ada dan hadir di tempat perbatasan. Saat ini ada di Natuna, tetapi belum bisa disebut pangkalan karena sekalanya masih kecil," ujar Trenggono.

Natuna memiliki kekayaan alam yang sangat besar, mulai dari kekayaan minyak bumi, sumber daya perikanan, pertanian, perkebunan, juga pariwisata.

Kata Trenggono perbatasan laut khususnya di Natuna menjadi sangat rawan karena bersinggungan langsung dengan negara tetangga, Malaysia, Vietnam, China, Kamboja, dan Singapura.

Area Laut Natuna terletak di sebelah Selatan, Laut China Selatan dan masuk ke wilayah Indonesia. Kabupaten Natuna menjadi kabupaten terluar (paling utara) yang terletak di Selat Karimata.

Wilayah ini berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah Utara. Lalu, Singapura bagian Barat, dan Malaysia bagian Timur wilayah Indonesia.

"Natuna menjadi sangat rawan pencurian perikanan dari wilayah asing Malaysia, Vietnam China. Selalu kita jaga dan menjadi konsen KKp. Tetapi tidak hanya di laut Natuna saja. Wilayah perbatasan lainnya seperti wilayah Selatan dekat Putu, Selat Malaka, Bitung juga diperkuat," ungkapnya.

Trenggono meminta pangkalan PSDKP melalui kapal-kapal, agar terus melakukan pengawasan di perbatasan Laut Indonesia. Pihaknya juga berkomitmen akan terus melakukan penambahan kapal dan kekuatan armada.

"Laut Indonesia sangat luas. Kita akan terus melakukan penambahan kapal dan kekuatan armada. Di samping itu kita berkordinasi dengan Polair, Bakamla, TNI Angkatan Laut dalam menjaga seluruh sumber alam Indonesia," pungkasnya.

Editor: Gokli