Kadin Pesimis Target Ekonomi Kepri 2020 Capai 5,1 Persen
Oleh : Putra Gema
Senin | 16-12-2019 | 18:52 WIB
makruf-plastik.jpg
Ketua Kadin Kepri, Ahmad Ma'ruf Maulana. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri, Ahmad Ma'ruf Maulana, pesimis target pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2020 mencapai 5,1 persen. Pasalnya, banyak regulasi dan perizinan yang masih dipersulit.

"Kalau seperti pemaparan Kepala BI pertumbuhan Kepri ke depan 4,7 persen hingga 5,1 persen, kami pesimis," kata Ahmad Ma'ruf Maulana di Radisson, Sukajadi, Senin (16/12/2019).

Ia menyatakan pesemis karena sampai saat ini masih ada benturan perizinan yang terjadi, terutama di Kota Batam. Salah satu contohnya soal masih adanya keluhan pengusaha soal hambatan perizinan.

Ma'ruf berani buka-bukaan dengan pemerintah daerah terkait adanya hambatan perizinan ini. Ia siap memaparkan persoalan perizinan yang rumit.

"Adanya hambatan itu membuat Batam seolah-olah tidak welcom terhadap investor, tumbang tindih perizinan masih terjadi," ujarnya.

Selain adanya tumpang tindih perizinan, kendala lembatnya pertumbuhan Kepri naik, karena terdapatnya biaya tinggi untuk masuk ke Batam. "Ayo kita buka-bukaan, ini kan masalah sebenarnya, adanya hambatan yang harus dipercepat agar investasi masuk," tegasnya.

Ma'ruf juga memaparkan, pihaknya sudah berupaya mencari investor ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Setidaknya ada belasan investor yang tertarik ke Batam.

Sementara itu, Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Dendi Gustinandar mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengusaha terkait adanya perizinan yang lambat. "Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa pengusaha," ujarnya.

Ia melanjutkan, hasil komunikasi tersebut jika memang ada masalah, maka BP Batam akan mencarikan solusinya. Bahkan menurut Dendi setiap ada keluhan pengusaha dia tidak menemukan masalahnya.

"Ya kalau Kadin mengatakan seperti itu, kita akan komunikasikan lagi," tegasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia menargetkan perekonomian Kepri akan tumbuh 4,7 persen hingga 5,1 persen 2020. Tetapi menurut Kadin mereka pesimis hal itu bisa tercapai.

Editor: Gokli