PLN Batam Rampungkan Progam Listrik Desa di Kecamatan Galang
Oleh : Hendra
Rabu | 21-08-2019 | 13:40 WIB
lindes-resmi-galang.jpg
Plt Gubernur Kepri, Isdianto bersama pimpinan bright PLN Batam saat meresmikan program Lindse di Kecamatan Galang, Selasa (20/8/2019). (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Demi membantu peningkatan rasio elektrifikasi nasional, bright PLN Batam melalui program Listrik Desa (Lindes) resmikan lima desa terakhir di kota Batam yang dialiri listrik, Selasa (20/8/2019).

Lima desa itu yakni dua di Kelurahan Galang Baru; Kampung Air Lingka Barelang, dan Kampung Baru. Tiga di Kelurahan Sembulang; Kampung Tanjung Banun Sembulang, Kelurahan Sembulang (Sei Buluh 1 dan Sei Buluh 2), dan Kampung Kuala Buluh (Dapur 6).

"Hari ini kita meresmikan desa terakhir di Kota Batam yang dilistriki. Sumber listrik diambil dari Panaran. Jarak 60 Km dari Panaran, sementara itu jaringan utamanya yakni 12km, dan 8 km untuk jaringan di dalam, total semua yakni 20km," ujar Buyung Abdul Zalal, Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha bright PLN Batam saat peresmian bertemakan 'Barelang Terang' di area Kantor Lurah Galang Baru.

"Alhamdulillah artinya tugas kita untuk melistriki semua desa di Batam sudah selesai," tambahnya.

Namun begitu, Buyung meneruskan hal ini bukan berarti tugas Bright telah berhenti dalam menerangi pulau Batam. Masih banyak PR lainnya seperti melanjutkan penerangan ke wilayah selatan Pulau Batam hingga titik 0 Km.

"Tugas kita masih belum berhenti, kita masih ada PR untuk melanjutkan ke arah selatan, sampai dengan titik 0 Km itu sekitar 10 Km lagi. InsyaAllah kita akan melaksanakannya, karena beberapa dusun atau kampung masih ada di sebelah selatan (yang belum mendapat pasokan). InsyaAllah kalau gak tahun ini ya tahun depan," bebernya.

Sementara itu saat warga meminta keringanan untuk biaya pasang baru, Buyung mengatakan memberi kelonggaran beripa beli 6 titik maka akan mendapatkan 10 titik, hal ini bisa dikatakan biaya kemudahan penyambungan sekitar 40%.

"Jadi kita kasih keringan berupa beli 6 dapat 10. 40% Keringan dari biaya penyambungan. Sehingga masyarakat tidak terlalu merasa berat untuk pembayarannya," terangnya.

Di tempat yang sama, Plt Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto berharap dengan adanya aliran listrik 24 jam perekonomian masyarakat menjadi meningkat, karena selama ini aktivitas warga yang membutuhkan listrik hanya bisa didapat selama 6 jam, yakni dari pukul 18.00 - 00.00 WIB.

"Sekarang, alhamdulillah hingga tengah malam warga masih bisa berusaha dan melakukan aktivitas ekonomi lainnya yang membutuhkan listrik," terang Isdianto.

Pun begitu dengan warga, dengan adanya aliran listrik selama 24 jam ini mereka bisa meningkatkan produktifitas perekonomian terkhusus peralatan rumah tangga menggunakan arus listrik sebagai penggerak utama.

"Alhamdulillah kita bersyukur, merasa terbantu dengan adanya hal ini, karena selama 16 tahun ini listrik di tempat kita hanya melalui genset dan itu hanya 6 jam. Sementara itu anak-anak kita dalam belajar malam di rumah juga lebih nyaman karena terang," ungkap Emi, warga asli Kampung Baru yang telah menetap di sana selama 16 tahun.

Editor: Gokli