Surat Domisili Diduga Jadi 'Mainan' Oknum untuk PPDB Sistem Zonasi
Oleh : Hendra
Senin | 08-07-2019 | 12:04 WIB
ppdb-5-sagulung.jpg
Proses PPDB di SMAN 5 Batam, Kecamatan Sagulung. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sekitar 2.000 lebih calon peserta didik Kota Batam diprediksi tidak tertampung sekolah dalam sistim zonasi. Hal ini menjadi ketakutan tersendiri bagi pihak keluarga.

Bahkan banyak warga yang menyampaikan keluhan. Sementara rumah mereka hanya berjarak 600 Meter ke sekolah, tetapi tidak tercover dalam sistim zonasi dan malah calon siswa dengan jarak terjauh yang tercover oleh sistem.

Chandra, salah seorang wali murid kepada BATAMTODAY.COM, mengaku kecewa dengan sistem zonasi PPDB. Menurutnya, banyak warga yang menggunakan (bermain dengan) surat domisili, agar jarak rumah dan sekolah menjadi dekat, sementara mereka bukan termasuk warga di wilayah zonasi yang tertampung sekolah.

"Kami minta tolong diverifikasi ulang, kalau memang warga tersebut jarak rumahnya memang jauh dengan sekolah, mohon diambil kebijakan. Bisa saja domisili dipermainkan," ujarnya, Sabtu (6/7/2019) kemarin di lokasi SMA Negeri 5, Kecamatan Sagulung.

Sementara itu, saat pewarta melakukan konfirmasi, Kepala Sekolah SMAN 5 Batam, Bahtiar mengatakan, dugaan adanya domisi yang dipermainkan ini memang sudah dia dengar dari warga. Namun dia tegaskan pihak sekolah tidak memiliki kewewenangan penuh untuk menyelidiki hal ini, sementara semua urusan perihal zonasi ini di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri.

"Pembuktiannya yang penting, perihal itu saya ada dengar dari warga, hanya saja kita belum bisa memastikannya. Makanya pihak Disdik sempat katakan verifikasi ulang," ungkapnya, beberapa hari kemarin.

Editor: Gokli