Midnight Clay, Lamunan Indie Pop Kota Industri dari Barat Indonesia
Oleh : Hendra
Minggu | 28-04-2019 | 08:32 WIB
mingnet_clay_batam.jpg
Pertujukan grup musik Mignight Clay dari Batam (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Balutan nada yang catchy dan easy listening, namun tetap membuat tubuh bergerak pelan mengiringi nada-nada lembut dengan komposisi gitar, bas, drum yang nyaman di telinga.

Semakin didengarkan, semakin membuai lamunan panjang yang mengajak kita berlari sejenak meninggalkan rutinitas keseharian di tengah hiruk dan pikuk kota Industri yang panas ini.

Malam itu, sebagai band baru di zona musik Indie Batam, mereka berhasil menekan tempo suasana meriah menuju kelembutan yang melenakan hati.

Midnight Clay, itu nama yang diusung empat orang remaja asli Batam yang terdiri dari Acha (Vocal), Fitra (Bas), Erwin (Gitar) dan Ganjar (Drum).

Memadukan diri dari tempat tinggal yang berbeda, meski dalam satu kota ke dalam satu band, dengan mengusung sub-genre Pop di tengah hingar bingar musik Metal dan Punk di kota Batam.

Menempatkan perempuan pada posisi vocal, semakin menambah nuansa homies di kota yang beberapa bulan belakangan ini dilanda panas panjang, kebakaran hutan dan krisis air ini.

"Perkenalkan kami Midnight Clay, dan lagu yang kami bawakan bawakan barusan semua adalah ciptaan kami sendiri, yang mana akan dirilis kedalam sebuah album pada Agustus nanti," ujar Acha menutup panggung dengandengan  seadanya di atas panggung Batam Indie Clothing, Carnival Market Pasir Putih, Batam Centre, Sabtu (27/04/2019) malam.

Semoga saja album mereka rampung tepat waktu, dan kita tunggu lamunan-lamunan selanjutnya yang sekilas membuai ingatan akan Dama Scout, band dari Glasgow, Skotlandia yang juga menampilkan suara lembut dari seorang vocalis perempuan.

Editor: Surya