Banyak Memilih Pindah

Krisis Air Berkepanjangan, Warga tidak Betah di Rusunawa Pemko Tanjunguncang
Oleh : Hendra Mahyudi
Selasa | 26-03-2019 | 13:04 WIB
rusunawa1.jpg
Rusunawa Pemko I Batam di Tanjunguncang. (Foto: Hendra).

BATAMTODAY.COM, Batam - Krisis air bersih berkepanjangan, membuat sebagian penghuni Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Pemko I Batam, Tanjunguncang, menjadi kesal hingga akhirnya memilih pindah.

Akibat krisi air berkepanjangan, warga pun tidak sanggup lagi dengan situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan tersebut.

Nurazizah, salah satu penghuni rusunawa di Blok A mengatakan, hampir setiap hari terdapat krisis air bersih di wilayah mereka, bahkan beberapa warga sempat bertengkar perkara air bersih tersebut.

"Kadang saat mobil tangki air datang, warga mau tidak mau rebutan dan jadinya kadang ribut," ujarnya.

Salah seorang pengelola rusunawa Pemko I di simpang PT Batamec, Tanjunguncang ini menyampaikan, rata-rata 13 hunian yang kosong setiap bulan karena masalah pasokan air bersih.

"Tahun 2018 lebih dari 300 hunian yang terisi, sekarang tinggal 270 an saja. Tiap bulan rata-rata 13 hingga 14 keluarga yang keluar. Orang jadi malas, makanya cabut mereka," ujar M Syafik, petugas di kantor pengelolah rusunawa Pemko I Tanjunguncang, Selasa (25/3/2019).

Pindahnya para penghuni rusunawa cukup beralasan, sebab krisis air bersih bukan sebulan dua bulan terakhir saja. Hal ini telah terjadi selama bertahun-tahun. Jika pasokan air dari ATB lancar, tidak akan membuat penghuni lega sepenuhnya. Pasalnya mereka masih harus memikul air dari lantai satu ke lantai dua atau tiga, tempat mereka tinggal.

"Serba susah di sini kalau urusan air. Mau ngalir, air itu tetap kami harus pikul. Air tak bisa dipompa ke atas karena terlalu kecil (volume aliran air)," papar Anisa, warga yang menghuni blok C.

Sejauh ini info yang didapat pewarta, alasan yang diterima warga dari pihak ATB perihal kurangnya pasokan air ke arah Tanjunguncang dikarenakan pipa supply air yang kecil dan daerahnya yang juga jauh.

Editor: Chandra