Nobar Film 'Pohon Terkenal' Perwira Lulusan Akpol di Polda Kepri Bernostalgia
Oleh : Hadli
Senin | 25-03-2019 | 08:52 WIB
erlngga-benjamin.jpg
(Ki-ka) Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol S Erlangga dan Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Film 'Pohon Terkenal' yang menceritakan tentang pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) sudah ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis (21/3/2019) lalu.

Dari beberapa adegan film yang diinovasikan Divisi Humas Polri ini, ternyata Perwira Polisi yang menontonnya langsung bernostalgia kembali merasakan aroma ketika masa-masa pendidikan di asrama.

"Kehidupannya menyerupai ketika dulu, jadi nostalgia kita di masa dulu," kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol S Erlangga, usai Nobar Polda Kepri di XXI Mega Mall, Sabtu (23/3/2019) malam.

Film Pohon Terkenal ini, diperankan Umay Shahab sebagai sosok remaja bernama Bara, Laura Theux sebagai Ayu dan komedian Raim Laode sebagai Johanes.

Akpol lulusan tahun 1990 ini menambahkan, film dari karya sutradara Monty Tiwa yang sutting langsung di Akpol, Semarang memberikan pesan mengenalkan kepada masyarakat bagaimana kehidupan di Akpol. "Mengenalkan kepada masyarakat bagaimana kehidupan di Akpol, terutama tentang kedisiplinan," ujarnya.

Sosok Bara yang tidak disiplin dan 'Pohon Terkenal' sebagai tempat taruna Akpol berlindung ketika terlambat, tambah Erlangga pasti ada setiap tahun. Walaupun enggan menyebut nama rekannya di Akpol 1990, namun dia mengenang nama tersebut.

"Sosok Bara pasti ada setiap leting. Istilahnya 'lo lagi lo lagi' (kepada dia yang selalu berulah) mengakibatkan rekan satu angkatan ikut menerima ganjaran. Tentunya kehidupan di asrama berbeda dengan ketika kita di rumah. Tetapi yang mau ditunjukkan dalam film ini adalah proses seseorang menjadi perwira polisi di Akpol, mulai seleksi rekrutmen yang bersih sampai selama pendidikan," kata Erlangga.

Film ini juga menceritakan tentang romansa, Bara dan Ayu (Laura Theux). Bara sendiri berasal dari masyatakat biasa sementara Ayu anak dari jendral bintang dua (Irjen).

Pendidikan yang diterima Ayu semasa di Akpol sama dengan taruni lainnya. Bahkan, Ayu merasa sebagai anak jendral tantangannya lebih berat dari pada tarini yang berlatar belakang masyarakat biasa.

"Dulu tidak ada taruni, semua taruna. Tetapi dari cerita tadi, tidak ada yang dibedakan. Masuk kesempatan yang sama, anak jendral anak tukang becak semua perlakuannya sama," timpal Direktur Polairud Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta.

Editor: Gokli