Tanamkan Rasa Cinta Pancasila, BPIP dan DPR RI Gelar Sosialisasi di Batam
Oleh : Putra Gema
Rabu | 20-03-2019 | 09:18 WIB
dwi-romo.jpg
Anggota DPR RI, Dwi Ria Latifa (kiri) dan Romo Benny Susetyo, anggota BIPP (kanan) saat ditemui di Aula Hotel PIH Batam. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BIPP) menggelar kegiatan sosialisasi pentingnya meningkatkan pengamalan Pancasila di Kota Batam.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Hotel PIH, Kota Batam, Selasa (19/3/2019). Ini dilakukan bersama anggota Komisi II DPR RI, Dwi Ria Latifa yang menjadi mitra BPIP.

Antusias masyarakat Kota Batam pun terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi ini.

Anggota Satuan Tugas Khusus BPIP, Romo Benny Susetyo menjelaskan, Batam merupakan daerah kelima dari dari 153 daerah yang akan didatanginya. Dalam prosesnya, BPIP hendak meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat di tengah gempuran arus informasi yang begitu cepat.

"Kita ingatkan kembali bahwa Pancasila sebagai dasar negara, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI adalah empat pilar yang menjadi penopang berdirinya Indonesia, sehingga kita ingin semangat untuk menghadirkan hal tersebut dalam masyarakat kita sekarang," kata Romo Benny.

Dalam prosesnya, BPIP bersama dengan Komisi II DPR menghadirkan kegiatan diskusi dengan mengajak semua peserta untuk membuka diri, berdiskusi dan menggali semangat Pancasila yang telah ada di tengah-tengah masyarakat dari berbagai daerah.

Romo Benny mengatakan, dengan model diskusi ini, masyarakat bisa diajak lebih peka menanggapi persoalan yang ada pada saat ini dan mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan semangat Pancasila. Sehingga isu-isu yang beredar tidak justru menjadi sebab timbulnya perpecahan, lebih dari itu akan menghasilkan kebersamaan di tengah masyarakat.

Anggota Komisi II DPR RI, Dwi Ria Latifa mengaku, mendapat mandat untuk turun mensosialisasikan pengamalan Pancasila ke masyarakat. Setiap sebulan sekali, anggota DPR akan turun ke daerah-daerah bersama BPIP.

"Tiap bulan kita ke daerah-daerah, kita saling mengingatkan bagaimana masyarakat bersikap dalam menilai berbagai fenomena yang ada, ini memang jadi tanggung jawab kita bersama," ujarnya.

Dwi pun mengingatkan masyarakat untuk bisa mencerna arus informasi yang begitu cepat. Dengan mempelajari dulu informasi yang ada, kemungkinan untuk terciptanya berita-berita tidak benar bisa ditangkal.

Paling tidak hal itu tidak tersebar ke masyarakat melalui individu yang menerimanya. "Sekarang itu jari lebih cepat dibanding pikiran kita, padahal informasi yang kita terima tidak semua positif, bisa saja itu merusak ideologi," tutupnya.

Editor: Gokli