Kampung Teluk Air, Potret Warga Pesisir yang Kesulitan Dapatkan Air Bersih
Oleh : Hendra
Senin | 21-01-2019 | 11:04 WIB
ani-jala.jpg
Pak Ani, warga Kampung Teluk Air, Kecamatan Bulang yang mengeluhkan air bersih. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dengan cekatan tangannya bekerja memperbaiki jaring yang menjadi tumpuan mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Rangkaian jaring yang sudah lama dan usang itu satu persatu dirapikan dengan cermat, hingga siap dibawa melaut.

Ia adalah Pak Ani, yang tengah memperbaiki jaring lamanya yang telah rusak. Gambaran Pak Ani merupakan potret keseharian hidup para warga Kampung Teluk Air, Kecamatan Bulang, Kota Batam, yang notabenenya bekerja sebagai nelayan.

Hal yang lumrah jika kita berkunjung ke sana dan melihat warga sedang merakit penjalin menjadi jala. Masyarakat Teluk Air ini sendiri adalah sekumpulan warga yang mendiami wilayah perkampungan yang diberi nama Teluk Air dan berada di wilayah Kecamatan Bulang.

Di kampung ini terdapat 35 kepala keluarga dengan profesi rata-rata sebagai nelayan. "Kita di sini hampir semuanya berprofesi sebagai nelayan, meskipun sekarang angin lagi kencang kita tetap turun ke laut. Mau bagaimana lagi, kalau tidak melaut kita mau makan dari mana," kata Pak Ani sembari terus merakit penjalin di tangannya, saat berbincang dengan BATAMTODAY.COM, baru-baru ini.

Sembari terus mengerjakan peralatan untuk menjaring ikan, Pak Ani terus bercerita perihal kesehariannya yang juga merupakan rutinitas warga lainnya. "Di sini nelayannya cuma kelompok nelayan kecil, yang kalau turun ke laut hanya bisa di laut sekitar pulau sini saja. Kita tidak punya kapal yang besar untuk turun ke laut yang lebih dalam lagi," lanjutnya.

Kendati begitu, Pak Ani tetap bersyukur atas apa yang ada saat ini dan dia miliki dalam hidupnya. Meskipun riskan dengan kondisi angin kencang dan resiko yang sangat membahayakan, telah dia serahkan semua takdir kepada tuhan.

"Alhamdulillah, meski angin kencang saat ini, tetapi ikan masih dicari, harga ikan yang dicari di musim ini bisa lebih mahal juga," tambahnya.

Selama hidup di Kampung Teluk Air, hanya satu yang terkadang menjadi keluhan Pak Ani dan warga sekitar. Ketidakketersedian air bersih. Hanya itulah keluhan utama warga Kampung Air.

Mereka kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan minum dan harian. Air yang ada di area mereka hanya bisa untuk mencuci baju saja, sedangkan untuk minum dan mandi mereka ambil ke pulau seberang naik pompong.

"Air yang ada di sini cuma bisa kita pakai untuk cuci baju saja, kalau air untuk minum, mandi biasanya kita ambil dari pulau seberang naik pompong. Ada yang pakai ember, ada juga yang pakai drum besar," ujar salah seorang ibu masyarakat Kampung Teluk Air.

Kendati begitu, masyarakat Teluk Air tidak pernah menyerah. Meski ketersedian air susah mereka tetap jalani hidup tanpa harus menunggu terlebih dahulu uluran tangan pemerintah.

Bahkan sekarang para nelayan Teluk Air telah mulai berkelompok membuat tambak ikan, meski terkendala pada modal awal untuk pembibitan.

Editor: Gokli