Investasi Online Bodong Telan Korban Ratusan Juta di Batam
Oleh : Romi Candra
Sabtu | 01-12-2018 | 11:28 WIB
penipuan-online1.jpg
Ilustrasi penipuan online. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah warga Batam menjadi korban penipuan investasi bodong yang mengatasnamakan Arisan Soise. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 40 orang yang sudah tergabung dan kerugian yang dialami para investor lebih kurang sekitar Rp400 jutaan.

Dari data yang diperoleh, modus penipuan ini yakni berupa simpan pinjam yang nantinya akan mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu 18 hari.

Sejauh ini, sudah ada beberapa orang yang membuat laporan terkait penipuan tersebut. Kapolresta Barelang, Kombes Hengki, mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut.

"Kita akan selidiki kasus ini. Namun saya mengimbau pada masyarakat, supaya bisa lebih berhati-hati. Jangan mudah terperdaya. Sebaiknya pastikan terlebih dahulu kebenarannya. Kalau perlu pastikan ke petugas polisi atau pihak terkait lainnya, agar tidak menjadi korban," imbaunya, Sabtu (1/12/2018) pagi.

Terbongkarnya kasus ini, setelah salah seorang korban bernama Nila mendatangi Mapolresta Barelang untuk membuat laporan polisi. Dalam kasus tersebut, ia mengalami kerugian sekitar Rp15 juta.

Dalam laporannya, ia melaporkan seseorang bernama Lena Kabeaken. Sebab, perempuan tersebut yang mengajaknya bergabung dalam investasi bodong tersebut.

"Kami mengetahui invenstasi ini di media sosial Facebook. Disana diketahui pemilik dan pendirinya adalah Lena. Ia menghubungi kami melalui dab merayu-rayu dengan iming-iming keuntungan besar. Akhirnya saya tergiur dan mau bergabung," ujar Nila, di Mapolresta Barelang.

Untuk kalkulasinya, semisal menginvestasikan uang Rp 1 juta, maka dalam 18 hati akan mendapatkan uang Rp 1,3 juta. "Artinya kita dapat untung Rp 300 ribu. Begitu juga kelipatannya. Kalau semakin besar kita investasikan, tentu untungnya juga makin tinggi," jelasnya.

Ia sendiri, mulai bergabung sejak Juli 2018. Sejak itu, ia mulai menanamkan investasi mulai dari Rp 2,3 juta hingga total semua mencapai Rp 15 juta. Namun hingga sampai hari ini, ia sama sekali tidak mendapatkan keuntungan apa-apa. Bahkan, uangnya tersebut juga tidak tampak lagi bagaimana bentuknya.

"Saya dan peserta yang lain tidak pernah bertemu dengan Lena. Uangnya memang langsung kami transfer ke rekeningnya. Saya sudah coba mendatangi alamat rumah yang diberikan, tapi tidak ditemukan," sesalnya.

Editor: Dardani