Buka Rakerda IPMB Batam, Rudi Minta Seluruh Umat Jaga Kerukunan Beragama
Oleh : Irwan Hirzal
Jum\'at | 20-07-2018 | 13:52 WIB
rakerda-pendeta1.jpg
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi memberi sambutan saat pembukaan Rakerda IPMB di Golden Prawn. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, berkesempatan membuka rapat kerja daerah (Rakerda), Ikatan Pendeta Menetap Batam (IPMB) yang pertama di Hotel Golden View, Bengkong Laut Jumat (20/7/2018) pukul 11.30 WIB.

Rudi berpesan kepada seluruh pendeta yang hadir kurang lebih 200 orang, agar dapat menjaga kerukunan beragama di Kepri maupun Batam.

"Bicara pendeta berarti kita bicara agama. Terimakasih sudah memberikan kesejukan umat kristen di Kepri dan Batam," ujar Rudi dalam kata sambutanya.

Ia, meminta agar berbagai umat beragama dapat bersatu menjadikan Batam sebagai kota yang rukun. Menurutnya ajaran agama nomor satu. Karena sumber hukum dan kehidupan berasal dari agama.

"Saya menjadi pembina keamanan di Kota Batam, memiliki tanggungjawab penuh hidup kerukunan di Batam. Sampaikan kepada umat kristen kalau Batam mau hebat dan moderen, kita harus bersatu. Bersatu dari sabang sampai merauke. Kita harus menjaga kesatuan bangsa Indonesia," pesannya.

Ketua IPMB Presly Sihombing, menyampaikan Rakerda pertama ini akan dibuat program kerja satu tahun mendatang. Program ke depan IPMB ingin meningkatkan apa yang sudah dikerjakan tahun sebelumnya.

"Kami mau meningkatkan apa yang sudah kami lakukan tahun lalu. Dengan BPJS Tenaga Kerja, kegiatan sosial donor darah, dan BNN yang selalu ikut dalam penyuluhan dan pencegahan," ujarnya.

Presly, menambahkan IPMB selalu ingin membuka diri dalam menjalin kerja sama dengan siapapun. IPMB juga ingin berperan aktif dalam pembangunan Kota Batam.

"Harapkan kami selalu giat dan ingin membangun kerja sama dengan siapapun. Kami juga ingin berperan dalam pembangunan di Kota Batam," tegasnya.

Ketua DPRD Kepri Jumaga menyampaikan, Rakerda IMPB melebihi dari pada panggilan Tuhan. Artinya dengan Rakerda, para pendeta memikirkan masa depan jamaahnya.

"Rapat kerja ini melebihi dari pada panggilan Tuhan. Artinya pendeta memikirkan masa depan jamaahnya. Pak pendeta tidak usah menjadi tim sukses, berdoa saja sudah sukses. Saya bepesan kita kalau mebentuk organisasi, jangan sampai menjadi tugas pokok tertinggal, melayani jamaah," pungkasnya.

Editor: Yudha