Menteri PUPR Tak Setuju Investor Asing Kuasai Seluruh Pembangunan Jembatan Babin
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 05-03-2018 | 08:14 WIB
nurdin-dan-menteri-pupr.jpg
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Menteri PUPR Hadimuljono (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Investor asing asal Tiongkok, China Communications Comstruction Company (CCC) berencana melakukan investasi sekitar Rp27 triliun dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) dan Pelabuhan Tanjung Sauh.

Menteri PUPR Hadimuljono beberapa waktu lalu menyampaikan ketidaksetujuannya, investor asing menguasai seluruh investasi jembatan Babin tersebut. Untuk itu, pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap wancana tersebut.

"Kemarin Gubernur sudah lapor Presiden. Memang ada investor asing yang bersedia. Tapi kami akan melakukan evaluasi Babin kembali," ujar Hadimuljono beberapa waktu lalu, di Batam.

Ia menyebutkan, pada pembangunan jembatan Babin harus ada investasi pemeritah. Hal itu dinilai akan menguntungkan semuan pihak. Ia mengaku akan mencari sekema yang paling menuntungkan untuk itu.

Salah satu yang menguntungkan yakni kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha PBU. "Kami senang dengan adanya investor. Tapi kalau itu dibangun semua oleh investor, jangan lah," katanya.

Sementara Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Towo, mengaku sudah mengetahui perencanaan Pemerintah Provinsi Kepri dalam membangun jembatan Babin itu. Namun pihaknya akan menunggu jadwal pembahasan lebih lanjut bersama Gubernur Kepri dan Mentri PUPR.

"Skemanya yang dipakai belum tahu, apakah dengan investor atau tidak. Belum ada pertemuan, tapi nanti kami akan tunggu saja pertemuannya," ujar Lukita usai menyerahkan hadiah ternamen futsal Kepala BP Batam, kemarin.

Editor: Udin