Bertahun-tahun Beroperasi, 6 Pasar Milik Pemerintah Kota Batam Belum Miliki Legalitas
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 13-02-2018 | 14:14 WIB
Zarefriadi1.jpg
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Meski sudah bertahun-tahun beroperasi, enam pasar milik Pemerintah Kota Batam belum memiliki legalitas berupa sertifikat tanah dan penetapan lokasi (PL) yang dikelurkan Badan Pengusahaan (BP) Batam.

"Ada enam pasar milik pemerintah yang belum memiliki legalitas berupa sertifikat," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi, Selasa (13/2/2018).

Zarefriadi mengatakan, dari enam pasar tersebut, empat diantaranya belum diberikan PL dari BP Batam. Yaitu pasar Hang Tuah Kecamatan Nongsa, Pasar Seroja Dapur 12 Kecamatan Sagulung, serta Pasar Sei Harapan dan Pasar Tiban Lama Kecamatan Sekupang.

Sementara dua pasar lainnya di Belakangpadang yang juga belum bersertifikat. "Yang Belakangpadang juga belum memiliki bersertifikat, tapi tidak terkait dengan BP Batam. Karena bukan wilayah kerjanya," ujarnya.

Perlu diketahui pasar Hang Tuah yang berlokasi di Batubesar memiliki luas 1.782 meter persegi. Dibangun tahun 2004 dengan jumlah kios mencapai 14 unit dan lapak 66 unit. Sedangkan Pasar Seroja yang dibangun tahun 2003 memiliki 32 kios dan 40 lapak.

Pasar di Tiban Lama dibangun dengan dana APBN tahun 2016 di lahan seluas 1.000 meter persegi. Terdapat 5 kios dan 40 lapak di dalamnya. Dan Pasar Sei Harapan yang dibangun di lahan seluas 384 meter persegi dengan dana APBN 2015, menampung 32 kios serta 28 lapak.

"Kita minta supaya urusan administrasi bisa diselesaikan. Ada PL yang belum terbit supaya diterbitkan PL-nya oleh BP," katanya.

Selain enam pasar tersebut, Pemerintah Kota Batam juga sedang mengurus legalitas untuk Pasar Induk. Pemko berencana membangun ulang pasar di kawasan Jodoh tersebut.

"Tidak hanya sekedar pasar, tapi juga mau dijadikan objek wisata kuliner. Rencananya akan dibangun lima lantai atau lebih, dengan konsep modern sesuai keinginan Pak Walikota. Dan bagian atap dibuka untuk pusat kuliner. Jadi pengunjung bisa menikmati makanan dengan pemandangan Singapura," tegasnya.

Editor: Yudha