Izin Belum Lengkap, Pengoperasian Resort Pulau Bawah Diundur
Oleh : Alfreddy Silalahi
Selasa | 30-05-2017 | 14:26 WIB
Resort-bawah-01.gif
Cotage Resort Pulau Bawah. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Dinas Penanaman Modal Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Anambas mengakui PT Pulau Bawah belum layak beroperasi. Pasalnya, belum memiliki izin yang lengkap bidang jasa akomodasi.

"Adendum Izin Mendirikan Bangunan (IMB), SIUP Minuman Beralkohol dan Bar masih dalam proses pengurusan. Jadi sebelum itu selesai, Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) tidak boleh diproses," kata Kepala Bidang PTSP, Galuh, Selasa (30/5/2017).

Adendum IMB, kata Galuh, diakibatkan adanya perubahan realisasi pembangunan, dan perluasan pembangunan. Pihaknya juga sudah menyurati PT Pulau Bawah agar segera mengusulkan adendum IMB.

"Kami sudah cek kesana, memang ada perluasan. Tetapi tidak melebihi 30 persen dari luas lahan. Kalau 30 persen ini diganggu, maka tidak boleh dilanjutkan. Kami juga sudah menyarankan Pulau Bawah agar turut terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia," jelasnya.

Dia juga menampik, PT Pulau Bawah tidak memiliki 4 Pulau. Menurutnya, sesuai izin yang diterima, PT Pulau Bawah telah mendapat sertifikat HGB 30 tahun terhadap 4 pulau tersebut. "Karena PMA tidak boleh memiliki pulau," jelasnya.

Disinggung mengenai kedatangan 41 Wisatawan Asing (Wisman) yang berkunjung beberapa waktu lalu ke Pulau Bawah, Galuh juga menimpal, bahwa Wisman tersebut merupakan penanam saham di Pulau Bawah.

"Pulau Bawah belum beroperasi, mana mungkin ada pengunjung kesana. Kalau yang carter pesawat itu, bagian dari pemilik modal PT Pulau Bawah. Izinnya saja belum lengkap, mana mungkin beroperasi,"ujarnya seraya tak bisa memastikan apakah pengunjung tersebut bagian dari penanam modal atau Wisman.

Seperti diketahui, PT Pulau Bawah merupaka PMA dengan nomor perusahaan 156, dengan izin prinsip yang bergerak dibidang usaha hotel bintang tiga dengan jenis produksi cottage dan kapasitas 40 unit, dengan nilai investasi sebesar USD 1.650.000 atau Rp 21.923.550.000.

Editor: Yudha