Masyarakat Minim Konsumsi Daging Sapi, Pemkab Anambas Belum Berniat Bangun Rumah Potong
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 25-05-2017 | 17:27 WIB
potong-sapi-di-Rumah-Potong.gif
Proses pemotongan sapi di Rumah Potong (Sumber foto: Detik Finance)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas belum berniat membuat rumah potong daging sapi. Pasalnya Pemerintah khawatir merugi dan konsumsi masyarakat terhadap daging juga belum tinggi.

"Sebenarnya swasembada daging sapi di Anambas aman. Tetapi belum banyak masyarakat yang ingin mengonsumsi daging. Ada rencana membuat rumah potong, tetapi kami khawatir dalam satu hari sapi yang dipotong tidak habis. Kalau ada rumah potong, harus setiap hari menyembelih sapi," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Chatarina, Kamis (25/5/2017).

Chatarina menyinggung, peternak sapi di Anambas sudah banyak. Hal tersebut didukung karena pada tahun 2013 lalu pihaknya memberikan berkisar 200 ekor sapi ke masyarakat.

"Jumlahnya saat ini ada ribuan ekor sapi, karena kemarin ada pengadaan sapi berkisar 200 ekor dan diserahkan kepada masyarakat. Masyarakat mencari sapi ketika memperingati Idul Adha, selebihnya itu untuk mengonsumsi sapi sudah kurang," jelasnya.

Mengenai ternak ayam, lanjut Chatarina, sudah terdapat beberapa masyarakat peternak ayam. Menurutnya jumlah peternak ayam, belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Masyarakat lebih suka mengkonsumsi ayam daripada sapi. Peternak ayam di Anambas belum mampu menutupi kebutuhan masyarakat, sehingg masih banyak masyarakat mengkonsumsi ayam beku yang harganya Rp33 ribu per Kilogram. Kalau ayam potong itu juga harganya sama. Sapi aja yang mahal, kalau daging sapi beku Rp100 ribu per Kilogram, sedangkan daging sapi segar kisaran Rp140 ribu per Kilogram," jelasnya.

Dia menambahkan, stok daging sapi dan ayam masih aman menjelang bulan Ramadhan. Hal tersebut didukung oleh transportasi laut yang masih lancar.

"Stok daging masih aman memasuki bulan Ramadhan, karena transportasi masih lancar. Saat ini pemerintah belum memiliki transportasi reguler terkait kebutuhan barang pokok, tetapi hadirnya Tol Laut cukup membantu. Kalau mengenai harga, itu Disperindag yang mengontrol dan mengawasinya," tambahnya.

Editor: Udin