Tim WFQR IV Lanal Tarempa Tangkap Kapal Berbendera China di Anambas

BATAMTODAY.COM, Anambas - Tim WFQR IV Lanal Tarempa menangkap satu unit kapal asing berbendera China di sekitar 45 mil dari sebelah Barat Posal Letung, ‎Jemaja Kabupaten Anambas, Jumat (21/4/2017). Penangkapan itu dilakukan, karena kapal tersebut telah melanggar hukum Indonesia.

 

Demikian ungkap Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Tarempa, Letkol Laut (P) Johan Wahyudi. "Iya benar, tim WFQR menangkap satu unit kapal bernama Chuang Ho 68 dengan kapasitas 8352 Gross Ton (GT). Kami juga menahan crew kapal 20 orang berkewarganegaraan China," ujar Johan Wahyudi, Jumat (21/4/2017).

Johan menerangkan, kapal tersebut membawa besi dan tembaga campuran dari bawah laut, yang diperkirakan berkisar 1.000 ton. Kapal tersebut dipastikan telah melanggar Undang-undang pelayaran yang berlaku di Indonesia.

"Setelah diperiksa, kapal ini tidak dilengkapi dokumen yang sah sesuai UU pelayaran di Indonesia maupun dokumen lengkap mengenai izin kerja didasar laut, kemudian crew kapal juga tidak memiliki dokumen yang lengkap, serta tidak mengibarkan Bendera Indonesia saat bekerja di Wilayah Perairan Indonesia," paparnya.

Selanjutnya, tambah Johan, pihaknya telah menghentikan operasional kapal tersebut, serta mengamankan crew kapal. ‎"Personil kami sudah menggiring kapal itu menuju Posal Letung, Jemaja," ujarnya.

Dia berharap, masyarakat yang melihat aktifitas laut di Perairan Indonesia agar segera dilaporkan kepada aparat. "Kami berharap, agar nelayan yang melihat aktifitas ‎yang mencurigakan di laut, segera melaporkan ke Lanal Tarempa, atau yang diletung ada Posal. Ini salah satu upaya kita untuk menjaga keamanan NKRI," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan‎, diduga melakukan pencurian cagar budaya di Perairan Indonesia, satu unit kapal berbendera merah lima bintang diamankan oleh WFQR Lanal Tarempa.

Data yang dihimpun, kapal tersebut berkapasitas 8532 Gross Ton (GT) dengan nama lambung MV Chuang Ho 68, ditangkap sekitar 45 mil dari Perairan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas.

Editor: Dardani

---