Komitmen Telkomsel Merdekakan Sinyal di Daerah Perbatasan Ditagih Warga Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 21-04-2017 | 12:02 WIB
telomsel-01.gif

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menangkis permintaan pihak telkomsel, untuk memberikan subsidi operasional pemasangan lima tower di daerah tersebut. Pasalnya, pembangunan lima tower di Anambas merupakan program Merah-Putih Telkomsel untuk memerdekakan telekomunikasi di daerah perbatasan, tertinggal dan terluar.

"Sesuai hasil koordinasi kami dengan pihak Telkomsel beberapa waktu lalu di Pekanbaru dan Jakarta, pembangunan lima tower ini merupakan program Merah-Putih Telkomsel, selain itu lima tower ini juga merupakan bentuk tanggungjawab sosial perusahaan melalui dana CSR," terang Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Kepulauan Anambas, Jeprizal, Jumat (21/4/2017).

Jep mengakui, hingga saat ini masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas belum pernah menerima sepeserpun CSR dari Telkomsel. Menurutnya, CSR merupakan tanggungjawab sosial yang harus disalurkan kepada masyarakat.

"Kita tidak ada menerima apa-apa dari Telkomsel. Justru mereka (pihak telkomsel) yang mengatakan lima tower ini bentuk CSR, tetapi mereka malah meminta subsidi," ungkapnya.

Ia menceritakan, Pemkab Anambas tidak mempunyai regulasi untuk memberikan subsidi kepada pihak Telkomsel. Pasalnya, kewenangan penyediaan telekomunikasi berada di tangan Pemerintah Pusat.

"Ketika Dinkominfotik mempunyai wewenang, kita ada membangun tower di Anambas. Tetapi selama kewenangan itu ditarik ke Pemerintah Pusat, kita tidak boleh apa-apa. Justru karena mereka yang berjanji makanya kita mendesak komitmen telkomsel,"tukasnya.

Jep menyinggung, pihaknya telah mengarahkan pihak Telkomsel untuk meminta subsidi tersebut kepada Pemerintah Pusat melalui program USO.

"Kami arahkan seperti itu, karena kewenangan ada di Pemerintah Pusat. Kami juga mengarahkan, pihak Telkomsel untuk meminta subsidi mengenai kerugian, kepada Pemerintah Pusat. Kita tahu, pihak Telkomsel tidak mungkin rugi, justru tahun lalu telkomsel meraih untung ratusan triliun," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, ‎perwakilan Telkomsel wilayah Kepri, Prima mengakui, memang banyak komplain yang diterima pihaknya atas permasalahan ketersediaan jaringan di wilayah perbatasan.

Menurutnya, untuk menggelar jaringan komunikasi dari pulau ke pulau membutuhkan biaya besar. Sedangkan, profit yang diperoleh pihak Telkomsel di sejumlah daerah tersebut tidak sesuai dengan operasional yang dikeluarkan.

"Permasalah yang ada memang seperti itu. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu adanya subsidi Pemerintah Daerah untuk menanggulangi permasalahan jaringan di wilayah pulau," katanya belum lama ini.

Editor: Gokli