Ini Penjelasan Manajemen Resort Pulau Bawah Terkait Keluhan Pencaker
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 12-04-2017 | 11:26 WIB
Kayu-yang-Pulau-Bawah-digunakan-hasil-ilegal-loging.gif

Bangunan Resort Pulau Bawah Anambas menggunakan kayu ilegal. Saat itu kontraktor Paul ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Kepri (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Resort PT Pulau Bawah mengakui telah mengirim 35 pesan singkat, sebagai pemberitahuan bahwa pelamar atau pencari kerja (Pencaker) tersebut tidak lolos untuk tahap selanjutnya.

 

"Baru 35 SMS yang kami kirim kepada pelamar, karena sudah tidak memenuhi persyaratan kami. Awalnya kami berkomunikasi bahasa inggris via telephone, tetapi mereka tidak mengerti," ujar People Operation Director PT Pulau Bawah, Endah, Rabu (12/4/2017).

Endah menambahkan, Resort Pulau Bawah merupakan ikon wisata Anambas yang bertaraf internasional. Menurutnya, tamu-tamu yang akan berkunjung ke Pulau Bawah, tidak akan jarang dikunjungi wisatawan asing.

"Bagaimana nantinya berkomunikasi dengan tamu kami, kalau pelamar ini tidak mengerti bahasa inggris. Semoga masyarakat bisa mengerti bahwa kami juga harus memenuhi kebutuhan tamu kami nantinya, dengan memberikan pelayanan yang baik termasuk berkomunikasi. Setidaknya mereka harus mengerti dan bisa berkomunikasi dengan apa yang disampaikan tamu,"jelasnya.

Ia juga menyinggung bahwa tahap selanjutnya akan dilakukan interview di Anambas. Menurutnya, komunikasi via telephone tersebut sudah merupakan seleksi tahap awal.

"Paling cepat, dalam minggu ini akan kami layangkan undangan interview. Interview ini nantinya akan ada 2 tim, serta 2 orang diantaranya orang asing," jelasnya.

Sementara, Doni Yusuf yang menerima pesan singkat dari management PT Pulau Bawah tersebut, mengaku belum ada menerima telephone dari pihak perusahaan.

"Saya belum ada menerima telephone, tetapi saya hanya mendapat pesan singkat itu saja. Ini yang dipertanyakan, kenapa seleksi belum diadakan, tetapi sudah tidak lolos tahap selanjutnya. Tes tertulis ataupun lisan belum ada dilakukan oleh perusahaan," kesalnya.

Editor: Gokli