Investor Terkendala Penguasaan Lahan oleh Pejabat di Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 31-03-2016 | 18:31 WIB
Bunda_Aminah_Ketika_Diwawancarai.JPG
Salah satu tokoh pendiri Kabupaten Kepulauan Anambas, Bunda Aminah (Foto : Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Oknum pejabat Kabupaten Kepulauan Anambas banyak yang menguasai lahan yang ada di pulau seperti di Pulau Jemaja. Sehingga membuat para investor "balik kanan" ketika ingin bekerjasama.

Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas, Bunda Aminah mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari sejumlah masyarakat terkait banyaknya pejabat yang menguasai lahan itu.

"Sejauh ini kita telah mendapat laporan dan beberapa data sudah ada. Kita kumpulkan dulu semua data-datanya sehingga ada kepastian dan kebenarannya," kata Wanita kelahiran 27 Juli 1942 itu, Kamis  (31/03/2016).

Bunda menambahkan, yang menjadi kekhawatiran bagi Anambas yakni investor terkendala menanamkan modalnya di Anambas karena lahan tersebut telah dikuasai oleh oknum pejabat.

"Pemerintah tidak mau tahu, perhatiannya juga tidak ada. Kalau dia memperhatikan itu, pendapatan daerah pasti bakal meningkat. Yang sangat disayangkan itu ketika investor datang, mereka langsung balik badan setelah mengetahui lahan itu telah dimiliki oknum-oknum tertentu. Sebab mereka takut lahan itu suatu saat menjadi pokok permasalahan," jelasnya.

Menurutnya, lahan itu sudah banyak yang dikapling pejabat tertentu yang merasa sudah berkuasa atas itu. Sehingga hal itu membutuhkan perhatian dari Pemerintah agar penyakit itu tidak menjangkiti ke semua pejabat.

Bahkan menurutnya, perlu dilakukan tindakan tegas, sebab kondisi keuangan APBD Anambas lagi defisit. Ironisnya lagi, di tengah situasi Dana Bagi Hasil (DBH) migas hanya mencapai Rp7,6 miliar ini, dimanfaatkan mereka untuk menguasai lahan.

Sejatinya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas dapat bekerja untuk membangun. "Pemerintah maupun DPRD itu harus kompak untuk membangun Anambas ini. Harus bekerjasama. Kalau mereka mengandalkan ego, Anambas ini akan hancur dan masyarakat sangat dirugikan," terangnya.

Editor : Udin