Intensif Dokter Spesialis Rendah Menjadi Penyebab Anambas Kekurangan Tenaga Kesehatan
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 10-12-2019 | 12:16 WIB
ilustrasi-dokter.jpg
Ilustrasi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kepulauan Anambas tak mampu memberikan intensif sesuai harapan dokter spesialis. Sehingga hal tersebut menjadi faktor utama, Rumah Sakit di Kepulauan Anambas sangat kekurangan dokter spesialis.

"Letak geografis kita juga menjadi tolak ukur bagi dokter spesialis yang ingin bekerja di sini, karena banyak dokter spesialis lebih memilih kota-kota besar, karena mereka ada sampingan. Jadi kita akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Anambas," kata Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kepulauan Anambas, Herianto, Selasa (10/12/2019).

Herianto mengakui, kalau intensif dokter spesialis di Anambas juga sangat kecil. Padahal, untuk segi pendapatan pegawai struktural, Anambas masih dikenal sebagai daerah yang memberikan tunjangan besar. Namun, tidak sebanding untuk pendapatan dokter spesialis.

"Mereka menganggap intensif disini sangat rendah, sehingga mereka tidak tertarik kesini," ucapnya.

Herianto menambahkan, kalau pihaknya telah mengusulkan penambahan dokter spesialis melalui CPNS 2019. Namun, sampai batas waktu pendaftaran CPNS, tak seorang pun yang memasukkan lamaran.

"Iya, kita sudah coba untuk menambah tenaga dokter, tetapi sangat sepi peminat," keluhnya.

Herianto menerangkan, upaya untuk menambah dokter spesialis yaitu dengan menyekolahkan dokter umum mengambil dokter spesialis.

"Kalau dokter umum banyak peminat, sehingga kita dorong dokter umum yang ada saat ini sekolah dokter spesialis. Saat ini sudah ada empat dokter umum yang kita sekolahkan," jelasnya.

Herianto mengakui, dari 3 rumah sakit yang ada di Kepulauan Anambas, memang sangat kekurangan dokter spesialis. "Memang kita sangat kekurangan dokter spesialis untuk tiga rumah sakit ini," terangnya.

Sebelumnya, rencana Pemerintah Kepulauan Anambas menambah tenaga dokter di sejumlah rumah sakit atau Puskesmas tidak berjalan mulus. Pasalnya, 2 kuota dokter spesialis penyakit dalam dan 4 kuota dokter gigi pada pendaftaran CPNS 2019 tidak ada peminat. Padahal pelamar CPNS tahun ini sangat tinggi yaitu mencapai 1.950 orang.

"Ada 4 formasi yang diusulkan Dinas Kesehatan pada CPNS 2019 tak ada peminat, yaitu 2 kuota dokter spesialis penyakit dalam, 4 dokter gigi, 3 asisten apoteker, dan 1 penata elektromedik," kata Linda Maryati, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kepulauan Anambas.

Editor: Chandra