Gelombang Tinggi, Premium di Anambas Terancam Langka Minggu Ini
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 03-12-2019 | 13:05 WIB
gelombang-air-laut1.gif
Ilustrasi gelombang tinggi. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - BBM jenis Premium terancam langka di Kepulauan Anambas. Hal ini diakui terjadi karena dua faktor yaitu, cuaca yang ekstrim dan surat delivery order (DO) belum keluar. Yang menyebabkan kapal penjemput minyak belum berlayar.

"Dalam minggu ini, BBM jenis premium akan putus (langka). Karena ketersediaan premium sudah menipis, dan kapal pengangkut minyak belum berangkat ke Natuna. Penyebabnya karena gelombang tinggi dan surat DO juga belum keluar," terang Liong, salah satu pengecer premium di Tarempa yang mendapatkan informasi tersebut dari agen, Selasa (3/12/2019).

Liong mengakui, saat ini dirinya telah membatasi penjualan premium kepada konsumen, untuk mengantisipasi adanya penimbunan.

"Selain itu, agar konsumen bisa kebagian semua. Itulah cara pengecer untuk mengantisipasi adanya penimbunan di rumah warga," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kepulauan Anambas, Usman mengakui dirinya belum mendapatkan informasi tersebut.

"Sebentar, saya akan mencari tahu ke bidang perdagangan," terangnya seraya tidak menjawab pertanyaan terkait langkah antisipasi apabila kelangkaan itu terjadi.

Sedangkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tarempa, Dudi Juhandinata menyampaikan bahwa Perairan Natuna Utara sudah dilanda musim angin Utara.

"Di musim Utara ini, angin cukup kencang dengan kecepatan 5 sampai 40 km/jam, sedangkan tinggi gelombang sekitar 0,5 hingga 3,5 meter. Untuk itu kami mengimbau para pengguna transportasi laut tetap waspada," serunya.

Sebelumnya, Pemerintah Kepulauan Anambas telah mengusulkan pembangunan depo BBM di Anambas. Agar tidak terjadi kelangkaan BBM ketika adanya cuaca buruk.

"Kelangkaan BBM sudah menjadi langganan bagi daerah kami disaat cuaca tidak kondusif. Inilah alasan kami meminta pembangunan depo BBM kepada Pemerintah Pusat. Tetapi belum terealisasi sampai saat ini," ujar Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra belum lama ini.

Editor: Dardani