Geruduk Kantor PLN, Warga Curiga Pemadaman Hanya Modus untuk Menggelapkan BBM
Oleh : Redaksi
Senin | 21-10-2019 | 08:04 WIB
masyaraakt-serbu-kantor-pln-anambas.jpg
Masyarakat mendatangi kantor PLN Anambas. (Fredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sejumlah warga Kecamatan Siantan mencurigai padamnya listrik merupakan modus pihak ULP PLN Anambas untuk bermain bahan bakar minyak (BBM). Hal itu diutarakan warga saat menggeruduk kantor ULP PLN Anambas.

"Jangan-jangan pemadaman ini dilakukan untuk menggelapkan BBM. Dilaporkan 5 ton, ternyata yang digunakan hanya 3 ton. Sisanya masuk kantong," duga warga saat mendatangi Kantor ULP PLN yang meminta kejelasan terkait pemadaman listrik yang tak menentu dan menuntut adanya ganti rugi terhadap barang elektronik yang rusak, Minggu (20/10/2019) malam.

Karena tak dipungkiri, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang saat ini digunakan di wilayah Anambas sangat rentan terjadi penggelapan BBM.

Dari tuntutan warga itu, perwakilan ULP PLN Anambas, Bagian Transaksi Energi, Kristapol hanya menyampaikan penyebab terjadinya pemadaman tak sesuai jadwal yaitu adanya pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, padamnya listrik ini diakibatkan adanya pohon tumbang di Pasir Merah yang menimpa jaringan listrik. Sehingga pasokan listrik kita terganggu. Kami meminta waktu untuk memperbaiki dengan estimasi 3 jam," ucapnya.

Terkait tuntutan warga untuk menemui Manager ULP PLN Anambas, Kristapol mengakui yang bersangkutan sedang dinas luar. Rencananya akan kembali ke Anambas pada hari Selasa (22/10/2019).

"Mungkin setelah beliau tiba di Anambas, permintaan warga untuk menemui Manager ULP PLN bisa dilakukan," ucapnya.

Editor: Chandra