Akses Telekomunikasi di Anambas Belum Merata

Diskominfotik Anambas Berharap Ada Toleransi Bagi Daerah Kepulauan dan Perbatasan
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 18-10-2018 | 18:53 WIB
Japrizal-01.jpg
Kepala Diskominfotik Anambas, Japrizal. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas usulkan penambahan kapasitas bandwidth frekuensi 4G. Pasalnya, bandwidth yang diberikan provider Telkomsel tak mampu mengakomodir kebutuhan pengguna.

"Mendapatkan informasi dengan cepat sudah menjadi kebutuhan masyarakat luas. Maka butuh pendukung, yakni akses telekomunikasi yang memadai. Memang sejumlah titik khususnya di Siantan, sudah mendapat frekuensi 4G, tetapi bandwidthnya sudah terlaku kecil akibat grafik pengguna meningkat. Oleh karena itu kita usulkan ke Telkomsel untuk menambah kapasitas bandwidth," kata Kepala Diskominfotik Anambas, Japrizal, Kamis (18/10/2018).

Japrizal mengakui, tim survei Telkomsel juga sudah turun ke Anambas untuk meninjau lokasi penambahan tower sarana telekomunikasi. Menurutnya realisasi penambahan tower di Anambas tergantung keputusan Telkomsel Pusat.

"Ada tim dari Telkomsel melakukan survei untuk pemasangan tower, salah satu titiknya di Desa Tanjung Lambai. Agar semua pengguna merasakan manfaat frekuensi 4G," jelasnya.

Japrizal menambahkan, pihaknya juga sudah mengusulkan pemasangan frekuensi 4G di Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Jemaja. "Fokus kita 3 pulau besar Anambas bisa merasakan frekuensi 4G. Dan kami sudah usulkan ke Telkomsel. Sedangkan di desa-desa kita upayakan bisa mendapat akses telekomunikasi 2G, dan selanjutnya dilakukan bertahap," tegasnya.

Japrizal mengakui, apabila perusahaan masih berpanutan terhadap jumlah penduduk, maka masyarakat Anambas sulit mendapat akses telekomunikasi secara merata. "Karena daerah kita terdiri dari pulau-pulau dan berada di perbatasan, maka jumlah pertumbuhan tidak setinggi di daratan maupun di kota. Kita berharap ada toleransi bagi daerah kepulauan agar masyarakat bisa merasakan akses telekomunikasi secara merata," tegasnya.

Editor: Gokli