Nelayan yang Hilang di Anambas Ditemukan Meninggal Dunia, Tim SAR: Waspada Cuaca Ekstrem
Oleh : Frengky Tanjung
Kamis | 16-01-2025 | 15:04 WIB
Nelayan-Ditemukan.jpg
Tim SAR gabungan, mengevakuasi jasad nelayan hilang asal Desa Mabur, Abdullah (62) ke rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga, Kamis (16/1/2024). (Foto: Frengky Tanjung)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Abdullah (62), seorang nelayan asal Desa Mubur, Kecamatan Siantan Utara, Kabupaten Kepulauan Anambas, yang dilaporkan hilang sejak Senin (13/1/2025), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis pagi (16/1/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

Tim pencarian dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna menemukan jenazah korban di tepi pantai pada koordinat 3 20.626' N - 106 13.575' E, sekitar satu mil laut dari lokasi penemuan pecahan perahu korban yang sebelumnya berhasil diidentifikasi.

Jenazah Abdullah kemudian dievakuasi oleh tim SAR gabungan ke rumah duka di Desa Mubur untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pencarian korban.

"Korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi ke rumah duka. Dengan hasil ini, operasi SAR diusulkan untuk ditutup. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua unsur SAR dan masyarakat yang mendukung penuh pelaksanaan pencarian dan pertolongan," ujar Abdul Rahman.

Abdul Rahman juga mengingatkan masyarakat, khususnya nelayan, untuk selalu memprioritaskan keselamatan saat beraktivitas di laut. "Kami mengimbau seluruh masyarakat agar memperhatikan kondisi cuaca dan memastikan kapal atau perahu dalam kondisi baik sebelum melaut. Jangan lupa membawa dan mempersiapkan alat keselamatan," tegasnya.

Penemuan jenazah Abdullah menutup operasi pencarian yang melibatkan berbagai pihak, termasuk tim SAR, aparat setempat, dan masyarakat. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan dan kewaspadaan saat melakukan aktivitas di perairan, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.

Editor: Gokli