Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Untuk Peningkatan Ekonomi Tanjungpinang, Ini Saran Ketua Fraksi PKS-PPP DPRD Kepri
Oleh : Ismail
Selasa | 24-10-2017 | 10:26 WIB
Ing-Iskandarsyah2.gif Honda-Batam
Anggota Komisi II DPRD Kepri, Ing Iskandarsyah (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anggota Komisi II DPRD Kepri, Ing Iskandarsyah, mengungkapkan bahwa minimnya lapangan pekerjaan menyebabkan daya beli di Kota Tanjungpinang menurun. Terlebih, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, pertumbuhan ekonomi Tanjungpinang sangat dipengaruhi dari sektor perdagangan yang berimbas pada daya beli masyakat

Oleh karena itu, tak heran pertumbuhan ekonomi di Tanjungpinang saat ini menurun. Sehingga, tampak pada sepinya daya beli masyarakat berbelanja. Hal tersebut, lanjut Iskadarsyah, terlihat dari banyaknya toko yang tutup akibat sepinya masyarakat berbelanja.

"Sekarang dengan adanya pertumbuhan yang melambat dan lapangan kerja yang minim, orang tentu akan sulit untuk berbelanja. Jadi sekarang yang harus didorong bagaimana membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga pendapatannya meningkat. Kalau tidak begitu akan susah," ujarnya, Senin (23/10/2017).

Untuk itu, pria yang menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS-PPP DPRD Kepri ini menyampaikan, ada dua alternatif yang bisa dilakukan pemerintah daerah baik kota maupun provinsi untuk meningkatkan perekonomian di Tanjungpinang.

Pertama, membangun infrasruktur yang imbasnya pada peningkatan perekonomian. Dijelaskannya, sebagai Ibukota Provinsi Kepri yang banyak menyimpan sejarah serta warisan Budaya Melayu, Kota Tanjungpinang memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata budaya. Dengan demikian, jika pemerintah daerah lebih jeli dengan hal berikut, maka bisa memanfaatkan potensi yang ada dengan membangun infrastruktur yang memadai di bidang tersebut, demi meningkatkan perekonomian.

"Jika wisatawan baik domestik dan mancanegara tertarik berkunjung ke Tanjungpinang. Lalu, menginap dan berbelanja. Secara langsung berdampak pada meningkatnya daya beli. Tak perlu muluk-muluk, 100 ribu wisatawan saja per tahun, dan setiap wisatawan menghabiskan Rp1 juta. Sudah berapa perputaran uangnya," katanya.

Kemudian, alternatif kedua yakni dengan menjadikan Tanjungpinang sebagai Kota Pelajar. Iskandarsyah menerangkan, seharusnya Pemerintah Kota harus berterima kasih dengan Universitas, Sekolah Tinggi, serta Institusi Pendidikan yang ada di Tanjungpinang. Sebagai pusat Ibukota Provinsi, dengan adanya Sekolah Tinggi di Tanjungpinang, maka orang dari Kabupaten/Kota Kepri akan melanjutkan pendidikannya di Tanjungpinang. Dengan demikian, semakin banyak mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi di Tanjungpinang, maka secara langsung meningkatkan daya beli.

Oleh karena itu, dirinya menyarankan, agar Pemerintah Daerah bisa mendorong semua lembaga pendidikan tinggi di Tanjungpinang bisa meningkatkan mutu pendidikannya masing-masing. Sehingga, lembaga pendidikan tinggi di Tanjungpinang tak hanya dilirik oleh calon mahasiswa wilayah Kabupaten/Kota di Kepri saja. Melainkan, calon mahasiswa dari luar Provinsi Kepri.

"Ini yang harus kita dorong untuk Tanjungpinang," katanya.

Eitor: Udin